Gara-gara COVID--19, warga batal mudik ke Jawa

id batal mudik

Gara-gara COVID--19, warga batal mudik ke Jawa

Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait penanganan COVID-19 , Senin (13/4/2020) ANTARA/Benny Jahang

Kami memilih tidak pulang ke Jawa Timur karena kondisi saat ini sudah tidak memungkinkan kembali di tengah terjadinya wabah COVID-19.
Kupang (ANTARA) -
Sejumlah warga Nusa Tenggara Timur memilih membatalkan rencana mudik ke Jawa Timur untuk merayakan Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah guna mengantisipasi adanya penularan virus corona atau COVID-19.

"Kami memilih tidak pulang ke Jawa Timur karena kondisi saat ini sudah tidak memungkinkan kembali di tengah terjadinya wabah COVID-19," kata Siti Nurlila ketika ditemui di Kupang, Selasa, (14/4).

Siti yang berprofesi sebagai pedagang ayam potong di Kota Kupang itu mengaku rencananya akan mudik ke Jawa Timur pada Mei 2020, namun dibatalkan karena dampak wabah COVID-19 yang semakin masif.


Baca juga: Pelni batalkan pelayaran ke Kupang
Dia mengaku apabila mudik ke daerahnya di Lamongan akan dikarantina selama 14 hari.

"Apabila kami dikarantina maka tidak bisa bertemu keluarga di kampung, sehingga kami memilik sebaiknya mudik ditunda tahun 2021," tegasnya.

Ia mengatakan, lebaran 2020 tetap berada di Kupang sehingga bisa terhindar dari paparan COVID-19.

Baca juga: NTT larang kapal angkut penumpang

"Kami memilih di Kupang saja karena masih termasuk daerah yang tergolong aman dari penyebaran COVID-19," tegas Siti.

Hal serupa dikatakan Pujiono warga asal Sumenep, Jawa Timur mengaku tidak mudik karena khawatir dengan penyebaran penyakit COVID-19.

Sementara itu juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengimbau warga NTT agar tidak mudik ke luar daerah guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Kami harapkan agar warga NTT untuk tidak mudik ke daerah yang telah memiliki kasus COVID-19. Kami mengapresiasi terhadap masyarakat NTT yang memilih membatalkan rencana mudik ke Jawa karena pertimbangan antisipasi penyebaran virus corona," kata Marius.