Penangkaran Benih Untuk Musim Tanam 2017-2018

id benih

Penangkaran Benih Untuk Musim Tanam 2017-2018

Kepala Dinas Pertanian NTT Yohanis Tay Ruba

Benih-benih yang ditangkar merupakan generasi ke empat yang nantinya ditanam petani dan selanjutnya menghasilkan generasi ke lima dan seterusnya.
Kupang (Antara NTT) - Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tengggara Timur mulai melakukan penangkaran benih padi, jagung, dan kedelai, melalui kelompok tani binaan yang tersebar di hampir semua kabupaten di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu untuk musim tanam 2017-2018.

"Penangkaran ini untuk menghasilkan benih padi, jagung, dan kedelai yang unggul untuk kemudian disalurkan kepada para petani dalam menyambut musim tanam pada Oktober 2017 sampai Maret 2018," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT Yohanis Tay Ruba di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan, benih-benih yang ditangkar merupakan generasi ke empat yang nantinya ditanam petani dan selanjutnya menghasilkan generasi ke lima dan seterusnya.

Ia menjelaskan beberapa tahapan atau generasi-generasi dalam proses menghasilkan benih padi, jagung, kedelai unggulan yang dimanfaatkan petani, pertama, melalui proses penelitian oleh para peneliti untuk menghasilkan benih-benih unggul dalam jumlah tertentu.

"Sesudah benih-benih diteliti kemudian diperbanyak lagi dalam jumlah banyak di generasi kedua melalui balai-balai peneilitian kita, jadi misalnya di generasi pertama dari peneliti menghasilkan satu ton kemudian diperbanyak di generasi kedua menjadi belasan ton," katanya.

Selanjutnya, katanya, pada generasi ketiga, benih-benih diperbanyak lagi melalui balai-balai benih pemerintah maupun penangkar-penangkar benih terakreditasi yang telah ditentukan.

"Kemudian generasi keempat itu disebar ke penangkar-penangkar yang terpilih yang sudah kita latih untuk kemudian disalurkan ke petani-petani kita di berbagai daerah," katanya.

Menurutnya, proses menghasilkan benih unggul itu dilakukan secara bertahap untuk mengetahui hasil turunan dan dari mana daerah penghasil benih-benih unggul sehingga selanjuntya didorong untuk meningkatan hasil tanamnya.

Ia mencontohkan, proses penangkatan benih-benih jagung unggulan yang dihasilkan sebanyak lebih dari 400 ton yang disalurkan ke para petani setempat untuk musim tanam Oktober 2016 sampai Maret 2017 yang baru berlalu.

Yohanis menambahkan, pihaknya belum mengetahui jumlah produksi padi, jagung, dan kedelai musim tanam 2016-2017 karena masih dilakukan survey ubinan oleh Badan Pusat Statistik setempat.

Namun, ia mengaku optimistis hasil produksi petani kali ini bisa meningkat karena adanya peningkatan luas tanam padi, jagung, dan kedelai yang didukung dengan kondisi curah hujan yang relatif merata di setiap daerah.

Adapun luas tanam padi musim tanam Oktober 2016 - Maret 2017 di NTT mencapai 247.000 hektare atau meningkat dari peridode yang sama ada musim tanam sebelumnya mecapai 215.249 hektare.

Demikian pula luas tanam jagung untuk musim tanam kali ini mencapai 324.500 hektare dibanding sebelumnya 289.112 hektare, serta luas tanam kedelai mencapai 4.655 hektare sementara musim tanam sebelumnya 3.700 hektare.

"Kita optimistis hasil produksi kali ini lebih meningkat karena sekarang ini lagi ramai-ramai panen di mana-mana. Untuk itu sambil menunggu hasil analisa produksi dari BPS kita mendorong untuk dilakukan penangkaran benih persiapan musim tanam yang akan datang," katanya.