Raknamo Memberikan Manfaat Bagi Masyarakat

id Raknamo

Raknamo Memberikan Manfaat Bagi Masyarakat

Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, NTT. (Foto ANTARA)

Bendungan Raknamo yang saat ini tengah dibangun oleh PT. Waskita Karya diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Kupang dan sekitarnya.
Kupang (Antara NTT) - Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis mengharapkan pengelolaan Bendungan Raknamo yang saat ini tengah dibangun oleh PT. Waskita Karya memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Kupang dan sekitarnya.

"Saya sudah pantau pembangunan bendungan tersebut di Desa Raknamo beberapa waktu lalu, namun saya berharap agar bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat di desa itu dan bagi masyarakat Kabupaten Kupang seluruhnya," katanya saat dihubungi dari Kupang, Senin.

Menurutnya berkaca dari bendungan Tilong yang sudah dibangun pada 2002 lalu dan diresmikan oleh mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, pembangunan bendungan itu tidak memberikan manfaat bagi masyarakat di desa yang dekat dengan bendungan itu dan juga terkesan adanya kemahalan dalam pengelolaan air di bendungan itu saat diberikan kepada masyarakat di Kota Kupang.

Menurutnya saat ini pascadibangunnya bendungan Tilong di Kabupaten Kupang yang menelan dana sebesar Rp140 miliar telah dibangun lagi sejumlah bak penampungan agar airnya bisa diisi oleh air dari bendungan itu, namun hingga kini tak ada air yang terisi di sejumlah bak penampungan tersebut.

"Sekarang yang dipertanyakan itu siapa yang mengelolah bendungan Tilong itu, air-air itu dialiri kemana, saat ini sedang menjadi masalah. Sehingga kalau bisa bendungan Raknamo yang diperkirakan selesai tahun ini bisa lebih berguna bagi masyarakat dan pengelolahnya harus pasti," tegasnya.

Politisi partai Gerindra ini meengharapkan, pembangunan bendungan Raknamo tersebut bisa segera dilakukan pembahasan yang lebih konkrit untuk membahas siapa pengelolahnya dan membahas bagaimana dan kemana saja alirannya.

Karena pemerintah telah mengeluarkan dana sebesar Rp760 miliar untuk membangun bendungan di Kabupaten Kupang tersebut.

Harapan tersebut juga menurutnya tidak hanya bagi bendungan di Raknamo saja tetapi untuk bendungan lainnya di NTT, seperti Rotiklot yang sedang dibangun di Kabupaten Belu serta bendungan Napungete di Kabupaten Sikka.

Lebih lanjut ia mengharapkan agar bendungan raknamo bisa menjadi kawasan wisata agar memberikan dampak ekonomi tidak hanya bagi pertanian tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang berjualan di kawasan itu.

Fary juga meminta pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebagai mitra kerjanya, agar bisa membantu, sehingga keberadaan bendungan ini bisa dirasakan langsung dampak postifnya oleh masyarakat.

Fary juga mengapresiasi proses pengerjaan Bendungan Raknamo yang sudah hampir selesai. Karena itu, dia meminta agar kesiapan pengelolaan bendungan ini harus sudah disiapkan.

Data terakhir dari PT. Waskita Karya pada awal Mei 2017 menunjukkan progres pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur sudah mencapai 92,59 persen.

"Saat ini pembangunan bendungannya terus mengalami progres yang positif artinya bahwa terjadi percepatan pembangunan bendungan tersebut dari rencana awal hanya 35,9 persen di akhir April ini menjadi 92,59 persen," kata Kepala Teknik Pembangunan Bendungan Raknamo dari PT Waskita Karya, Agasi Yudho Bestolova.

Dengan progres pembangunan bendungan yang hingga kini mencapai 92,59 persen itu artinya bahwa terjadi percepatan pembangunan bendungan sebesar 56,29 persen.