Bupati se-Flores diminta koordinasi cegah penutupan perbatasan

id NTT,Dinas Perhubungan NTT,Penutupan perbatasan,Pulau Flores,Jalan trans Pulau Flores,covid-19

Bupati se-Flores diminta koordinasi cegah penutupan perbatasan

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Isyak Nuka. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kuncinya ada pada para Bupati se-daratan Flores. Mereka seharusnya saling berkoordinasi dan berkomunikasi agar aksi penutupan perbatasan antarkabupaten tidak terjadi

Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Isyak Nuka, meminta agar para bupati se-daratan Pulau Flores saling berkoordinasi untuk mencegah aksi penutupan akses perbatasan antarkabupaten oleh masyarakat.

“Kuncinya ada pada para Bupati se-daratan Flores. Mereka seharusnya saling berkoordinasi dan berkomunikasi agar aksi penutupan perbatasan antarkabupaten tidak terjadi,” katanya kepada Antara di Kupang, Senin (25/5).

Ia mengatakan hal itu menanggapi munculnya sejumlah aksi penutupan askes jalan trans Pulau Flores di wilayah perbatasan antarkabupaten di pulau tersebut dengan alasan pencegahan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).

Baca juga: Dishub NTT sesalkan pentupan perbatasan Sikka dan Flores Timur
Baca juga: Dishub kaji kembali layanan penerbangan Lion Group di NTT

Isyak Nuka mencontohkan seperti aksi penutupan sebelumnya yang terjadi di wilayah perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende.

Demikian juga pada pintu masuk Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada yang sempat ditutup dan tidak diijinkan angkutan logistik untuk melintas.

Selain itu, kata dia, baru-baru ini warga juga menutup akses jalan di wilayah Desa Hikong yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur.

Isyak Nuka mengatakan, aksi seperti ini tidak dibenarkan karena tidak sesuai dengan surat edaran dari pemerintah yang berlaku.

Ia menjelaskan, protap terkait pencegahan COVID-19 sudah diatur jelas dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19).

“Karena itu kita jangan sampai menjadi paranoid dengan melakukan aksi yang tidak sesuai karena penutupan akses jalan itu berkaitan dengan transportasi logistik yang menyangkut ekonomi daerah dan kebutuhan masyarakat banyak,” katanya.

Isyak Nuka berharap, para bupati se-daratan Pulau Flores bisa menenangkan masyarakat serta terus beraktivitas sesuai protokol yang ada sehingga roda perkonomian tetap berjalan.

“Sederhananya masyarakat terus diimbau agar menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, dan lainnya, tanpa ada reaksi berlebihan dengan menutup akses-akses jalan yang vital,” katanya.