Pasien transmisi lokal COVID-19 di Kota Kupang bertambah

id NTT

Pasien transmisi lokal COVID-19 di Kota Kupang bertambah

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dominikus Minggu Mere. (Antara/ Benny Jahang)

Kasus pasien positif COVID-19 melalui transmisi lokal ini terus bertambah sehingga kami berharap masyarakat Kota Kupang untuk secara serius mentaati protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah guna mencegah penyebaran COVID-19 di daerah ini,"
Kupang (ANTARA) - Pasien positif COVID-19 dari transmisi lokal di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur terus bertambah dari sebelumnya delapan orang meningkat menjadi 12 orang setelah adanya penambahan empat orang pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dominikus Minggu Mere, Kamis (28/5).

"Kasus pasien positif COVID-19 melalui transmisi lokal ini terus bertambah sehingga kami berharap masyarakat Kota Kupang untuk secara serius mentaati protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah guna mencegah penyebaran COVID-19 di daerah ini," kata Dominikus.

Empat pasien positif COVID-19 dari transmisi lokal pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19 yang telah meninggal dunia.

"Empat pasien positif COVID-19 itu pernah melakukan kontak erat dengan pasien yang telah meninggal dunia. Hal ini diketahui dari hasil penelusuran dari tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kota Kupang,"  ujar dia.

Baca juga: Normal baru di NTT diharapkan dalam ranah pencegahan COVID
Baca juga: Dishub NTT: Larangan penutupan wilayah perbatasan antardaerah tetap berlaku


Menurutnya, empat kelurahan di Kota Kupang memiliki potensi adanya kasus transmisi lokal COVID-19 yaitu Kelurahan Nunleu, Kuanino, Tuak Daun Merah (TDM) dan Oesapa.

"Kami harapkan kasus transmisi lokal tidak ada lagi baik di Kota Kupang maupun daerah lainnya di NTT," kata Dominikus.

Dominikus meminta masyarakat NTT untuk selalu konsisten dalam mengikuti aturan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak guna mencegah adanya penyebaran kasus positif COVID-19 dari transmisi lokal.