Pelajar Smp Lentera Kunjungi Museum NTT

id museum

 Pelajar Smp Lentera Kunjungi Museum NTT

Sejumlah pelajar SMP Lentera Kupang mendengarkan penjelasan dari seorang pengawas Museum NTT di Kupang. (Foto Antara/Kornelis Kaha)

"Kegiatan ini merupakan program ekstra kurikuler untuk mengenali benda-benda bersejarah, dan menumbuhkan minat pelajar berkunjung ke museum sebagai tempat belajar," kata Ketua Tim Persatuan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP Lentera Kupang Destia

Kupang,  (Antara NTT) - Sebanyak 112 pelajar dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Lentera, Kupang, mengunjungi Museum NTT untuk mengenali benda-benda bersejarah.


"Kegiatan ini merupakan program ekstra kurikuler untuk mengenali benda-benda bersejarah, dan menumbuhkan minat pelajar berkunjung ke museum sebagai tempat belajar," kata Ketua Tim Persatuan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP Lentera Kupang Destiana Kusuma di Kupang, Jumat, (9/6).

Menurut Desti minat belajar di museum sangat minim meskipun museum di Kota Kupang menyajikan benda-benda sejarah yang bisa saja pelajarannya tidak didapatkan di sekolah-sekolah.


"Ini merupakan tugas sekolah, tetapi juga bagian dari proses pembelajaran kepada para siswa-siswi untuk belajar sejarah," tuturnya.


Sebelumnya pada Rabu (7/6) lalu juga ada sekitar 82 siswa-siswi kelas tujuh dari SMP yang sama juga melakukan kunjungan ke museum tersebut.


"Beberapa hari yang lalu juga kami ajak 82 pelajar ke museum ini, dengan harapan agar mereka bisa belajar tentang hal-hal yang berkaitan dengan sejarah di museum itu," tambahnya.


Ia berharapn para pelajar bisa ambil menjadi komunitas yang mampu mempromosikan kekayaan dan keunikan warisan budaya Indonesia dalam konteks global maupun lokal.


Di samping itu, mengembangkan rasa bangga dengan identitas, sejarah, bahasa, dan keragaman budaya Indonesia, serta mendapatkan pemahaman mendalam akan pentingnya hal-hal tersebut di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Pengurus Museum NTT Ito Da Santos menilai bahwa kunjungan ke museum merupakan bagian dari pembelajaran sejarah yang bisa saja tidak diperoleh oleh para pelajar atau mahasiswa di bangku sekolah dan kuliah.


Ia mengatakan, semenjak museum itu selesai direnovasi, tingkat kunjungan semakin meningkat baik dari para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.


"Saya tidak tahu angka pastinya, tetapi kalau dalam sebulan bisa delapan kelompok yang datang dibandingkan sebelumnya hanya satu atau dua kelompok," tuturnya.


Museum NTT sendiri memiliki sejumlah koleksi barang-barang bersejarah, yang 92 persen adalah mengenai sejarah NTT dan sisanya adalah sejarah luar NTT.


"Kita juga memiliki kerangka ikan paus biru yang terdampar pada tahun 1972 lalu di pantai Oeba, Kota Kupang,"demikian Ito.