NTT perketat pengawasan kedatangan pekerja migran dari luar negeri

id covid ntt,pengawasan pekerja migran,penanggulangan covid

NTT perketat pengawasan kedatangan pekerja migran dari luar negeri

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Dominikus Minggu Mere menekankan pentingnya pengawasan ketat kedatangan pekerja dari luar negeri untuk mencegah penyebaran COVID-19. (ANTARA/ Benny Jahang)

Masing-masing kabupaten/kota di NTT agar melakukan pemantauan dan deteksi dini terhadap PMI
Kupang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta pemerintah kabupaten/kota memperketat pengawasan kedatangan pekerja yang pulang dari luar negeri.

"Masing-masing kabupaten/kota di NTT agar melakukan pemantauan dan deteksi dini terhadap PMI (pekerja migran Indonesia) yang kembali ke NTT guna mencegah adanya penyebaran COVID-19, karena kedatangan para pekerja berlangsung bertahap sehingga potensi adanya kasus COVID-19 sangat terbuka," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dominikus Minggu Mere kepada wartawan di Kupang, Jumat (10/7).

Ia menekankan pentingnya pengetatan pengawasan kedatangan pekerja dari luar negeri di pintu-pintu masuk ke wilayah NTT di daerah Larantuka, Maumere, Kota Kupang, Waingapu, Sumba Barat Daya, dan Manggarai Barat.

Beberapa pasien COVID-19 di NTT, menurut dia, merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT yang baru pulang dari negara terdampak COVID-19.

"Pasien COVID-19 di Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Sumba Timur merupakan tenaga kerja yang baru pulang dari luar negeri sehingga pengawasan di pintu-pintu masuk agar dilakukan lebih ketat lagi guna mencegah adanya penularan COVID-19," katanya.

Dominikus mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap 46 spesimen di Laboratorium Biologi Molekuler W.Z.Johannes Kupang pada Jumat (10/7) menunjukkan bahwa tidak ada tambahan pasien yang dikonfirmasi positif COVID-19.

Menurut dia, di NTT hingga saat ini total ada 123 pasien yang dikonfirmasi positif COVID-19 dengan perincian 93 orang sudah sembuh, 29 orang masih menjalani perawatan, dan satu orang meninggal dunia.

Baca juga: Diskopnaketrans NTT minta Pemda waspadai PMI yang pulang mandiri
Baca juga: Bupati SBD: Kepulangan PMI momentum perbaikan tata kelola CPMI