Polisi Mengajar Sukarela Di Pedalaman Sumba

id Polisi Burhan

Polisi Mengajar Sukarela Di Pedalaman Sumba

Bribka Buhan saat sedang mengajar di sekolah pedalaman Kabupaten Sumba Barat (Foto Istimewa)

Mulai tahun 2016 saya berusaha untuk menjadi pengajar di sekolah ini sambil mengembangkan tugas saya sebagai seorang anggota kepolisian
Kupang,(AntaraNTT) - Bribka Burhan Bhanin (38) seorang polisi yang bertugas di Polsek Loli, Kabupaten Sumba Barat dengan sukarela mengajar di sebuah sekolah darurat yang berlokasi di daerah pedalaman di daerah itu. 

"Mulai tahun 2016 saya berusaha untuk menjadi pengajar di sekolah ini sambil mengembangkan tugas saya sebagai seorang anggota kepolisian," katanya saat dihubungi dari Kupang, Sabtu, (1/7) kemarin. 

Ia mengaku awal mula hatinya tergerak untuk mengajar di sekolah tersebut ketika pada 2016 lalu dirinya berusaha menangkap para pelaku kejahatan di desa Loli tepatnya yang dekat dengan sekolah yang bernama SD Parapel Natarakade.

Usai menyelesaikan tugasnya, ia pun melintas di depan sekolah itu dan ia mengaku kaget di tahun 2016 masih ada sekolah beratapkan seng, berlantaikan tanah dan berdindingkan pelepah bambu. 

Saat itu ia pun tergerak hatinya untuk mengajar di sekolah yang jarak dari rumah ke sekolah itu ditempuh dalam waktu dua jam dengan jaraknya kurang lebih 150-an kilometer.


"Saya bicarakan dengan istri saya, dan keluarga saya sangat mendukung untuk niat sosial saya tersebut. Oleh karena itu pertama kali saya ke sana, saya menyumbangkan beberapa buku dan mulai mengajar untuk mata pelajaran matematika dan di sela-sela itu memperkenalkan tugas kepolisian," tuturnya. 

Pria asal Nusa Tenggara Barat ini mengaku, dengan jarak yang sangat jauh tersebut, dirinya hanya bisa meluangkan waktu dua sampai tiga hari untuk mengajar dalam sepekan.

Itupun kalau dirinya tak ada tugas di Polsek. Ia pun mengaku tak ingin mendapatkan imbalan. Satu harapannya agar kelak anak-anak di sekolah itu bisa sukses dan bisa membangun sekolah di desa itu lebih baik lagi.

Sebab anak-anak di sekolah tersebut mayoritas berasal dari keluarga kurang mampu, namun punya niat dan semangat yang tinggi untuk belajar.

Sementara itu rekan gurunya bernama Yohana Raga mengaku Burhan dikenal sebagai polisi yang baik dan ramah. Di sekolah tersebut dirinya justru cepat bergaul dengan para guru.

"Orangnya cepat bergaul dan yang paling penting adalah tidak ragu-ragu untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan pribadinya untuk kepentingan anak-anak di sekolah tersebut, mulai dari membelikan buku tulis dan bacaan serta sejumlah alat tulis,"tambahnya. 

Sementara itu Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast ketika diminta keterangan mengaku bahwa dedikasi yang tinggi dari Burhan memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri (Burhan).

 "Waktu Kapolda Irjen Pol Agung Sabar Santoso berkunjung ke Sumba Barat beberapa waktu lalu, beliau memberikan penghargaan kepada Burhan karena mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan turut menyosialisasikan berbagai program Polri dan memperkenalkan polisi sahabat masyarakat kepada anak-anak usia dini," ujarnya.

Burhanpun lanjut Jules menjadi orang pelopor sehingga sekolah tersebut saat ini bisa dibangun dengan gedung yang permanen.