Pembangunan fasilitas di Pulau Kelor untuk sambut KTT G-20

id NTT, Kota Kupang, labuan Bajo

Pembangunan fasilitas di Pulau Kelor untuk sambut KTT G-20

Lokasi wisata Pulau Kelor di Taman Nasional Komodo, NTT, Sabtu (18/7/2020). ANTARA/Kornelis Kaha.

Berkelas dunia di sini artinya kita ingin nanti ada narasinya, atau ceritanya kenapa disebut sebagai Pulau Kelor, atau mengapa disebut sebagai Pulau Rinca dan sebagainya
Kupang (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan pembangunan fasilitas pendukung di Pulau Kelor yang masuk dalam kawasan Taman Nasional (TN) Komodo terkait rencana penyelenggaraan KTT G-20 pada 2023 di Labuan Bajo.

"Sebenarnya pembangunan fasilitas dari DAK di pulau ini dalam rangka persiapan menuju KTT G-20 pada 2023 nanti," kata Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata kepada wartawan saat meninjau ke Pulau Kelor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, (18/7).

Baca juga: Bappenas dorong Pulau Flores jadi satu destinasi wisata premium

Rudy mengatakan bahwa pembangunan fasilitas pendukung untuk pariwisata di pulau-pulau yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak hanya di Pulau Kelor saja, namun juga untuk beberapa pulau lain yang ada kawasan TN Komodo.

Kementerian PPN sedang menyiapkan Labuan Bajo dan sekitarnya untuk menjadi destinasi pariwisata yang berkelas dunia.

"Berkelas dunia di sini artinya kita ingin nanti ada narasinya, atau ceritanya kenapa disebut sebagai Pulau Kelor, atau mengapa disebut sebagai Pulau Rinca dan sebagainya," katanya.

Hal itu juga disesuaikan dengan arahan dari Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat yang juga menginginkan agar berbagai atraksi budaya dan penamaan pulau-pulau yang menjadi lokasi wisata hendaknya dibuatkan narasinya sehingga wisatawan yang datang bisa paham.

Terkait pemilihan Pulau Kelor tersebut, menurut dia, sebenarnya berdasarkan pengajuan dari pemerintah daerah, dalam hal ini Pemda Manggarai Barat.

Bappenas sendiri menyatakan bahwa akan menerima usulan dari berbagai daerah, namun harus dilihat lagi apakah yang diusulkan tersebut berdampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat atau tidak.

Baca juga: Kementerian PPN/Bappenas dorong pemulihan ekonomi di Labuan Bajo

Kadis Pariwisata Manggarai Barat Agustinus Rinus mengatakan bahwa anggaran untuk pembangunan fasilitas pendukung di Pulau Kelor telah cair 100 persen.

"Jumlah anggaran DAK itu sudah cair 100 persen. Jumlahnya mencapai Rp872 juta. Nantinya akan digunakan untuk penataan atau jalan untuk mendaki ke puncak, toilet, serta rumah jaga," tambah dia.