Rp50 miliar untuk pemulihan ekonomi di Sabu Raijua

id NTT,Kabupaten Sabu Raijua,Bupati Sabu Raijua,Pemulihan ekonomi

Rp50 miliar untuk pemulihan ekonomi di Sabu Raijua

Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Anggaran sekitar Rp50 miliar yang sudah kami salurkan untuk upaya pemulihan ekonomi ini menyasar beberapa sektor, seperti pertanian, perikanan, peternakan, serta untuk pengadaan APD dan fasilitas kesehatan lain
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, menyalurkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sekitar Rp50 miliar untuk sejumlah sektor dalam upaya memulihkan perekonomian yang terdampak pandemi COVID-19.

"Anggaran sekitar Rp50 miliar yang sudah kami salurkan untuk upaya pemulihan ekonomi ini menyasar beberapa sektor, seperti pertanian, perikanan, peternakan, serta untuk pengadaan APD dan fasilitas kesehatan lain," kata Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke ketika dihubungi dari Kupang, Selasa, (28/7).

Baca juga: Bupati Sabu Raijua sebut harga rumput laut anjlok namun tak drastis

Ia menjelaskan anggaran yang disalurkan pada sektor pertanian, seperti untuk pengadaan pompa air untuk mendukung massa tanam pada lahan-lahan pertanian yang potensial.

Selain itu, lanjutnya, pada sektor peternakan, terutama untuk ternak ayam dan sektor perikanan untuk bantuan pengadaan pukat bagi nelayan setempat.

"Penyaluran anggaran ini juga berbasis dari proposal yang diajukan masyarakat atau kelompok usaha sehingga bisa dipastikan bantuan yang disalurkan tepat sasaran," katanya.

Bupati Nikodemus mengatakan untuk upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19, pemerintahannya mengalokasikan APBD kabupaten mencapai lebih dari Rp100 miliar.

Dari sisi penyaluran, lanjutnya, tetap diupayakan agar dipercepat namun tetap memperhatikan ketepatan sasaran sehingga bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

Ia menjelaskan, untuk saat ini, pihaknya memberikan perhatian khusus pada upaya optimalisasi lahan-lahan pertanian di wilayah yang memiliki potensi air.

Baca juga: Bencana kekeringan landa Sabu Raijua

Untuk itu dalam berbagai kesempatan ketika bertemu dengan para petani di lapangan, lanjut dia, pihaknya terus menyosialisasikan pemanfaatan lahan agar tetap berproduksi di saat musim kemarau.

"Memang tidak banyak banyak lahan pertanian di Sabu Raijua didukung dengan potensi air yang memadai, namun untuk yang ada potensi meskipun sedikit kita optimalkan seperti melalui bantuan pompa air," katanya.