NTT bantu pemberdayaan ekonomi tangani stunting

id ntt,kupang,stunting

NTT bantu pemberdayaan ekonomi tangani stunting

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu. ANTARA/Benny Jahang

Pemerintah NTT telah berhasil mengendalikan kasus stunting setelah berbagai program pemberdayaan ekonomi dilakukan terhadap warga miskin di provinsi berbasis kepulauan ini
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur memberikan bantuan dana pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin sebagai langkah pengendalian dalam mengatasi kasus stunting pada masa pandemi COVID-19.

"Pemerintah NTT telah berhasil mengendalikan kasus stunting setelah berbagai program pemberdayaan ekonomi dilakukan terhadap warga miskin di provinsi berbasis kepulauan ini," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (11/8).

Marius mengatakan, ratusan ribu kepala keluarga yang masuk dalam kategori miskin telah mendapat bantuan dana pemberdayaan ekonomi dari Dinas Sosial NTT untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, karena kasus stunting pada umumnya dialami keluarga miskin sehingga intervensi program pemberdayaan ekonomi difokuskan pada masyarakat miskin di kawasan pedalaman.

Selain bantuan melalui program pemberdayaan ekonomi, pemerintah juga mendistribusikan vitamin penambah darah untuk penambah gizi anak maupun para ibu-ibu hamil dalam mencegah adanya stunting.

Vitamin penambah gizi, kata dia, diberikan kepada para ibu-ibu hamil dan anak-anak balita saat melakukan pemeriksaan di posyandu setiap bulan.

Baca juga: Penderita kekerdilan di Sikka capai 4.709 anak

Baca juga: Penanganan stunting di Kupang ikuti protokol kesehatan


Sementara itu data pada Dinas Kesehatan Provinsi NTT menyebutkan setidaknya ada lima kabupaten di NTT yang memiliki angka stunting yang cukup tinggi.

Kelima kabupaten itu adalah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya dan Rote Ndao.