Pemprov NTT targetkan pembangunan jalan provinsi tuntas tahun 2021

id ntt,kupang,jalan provinsi

Pemprov NTT targetkan pembangunan jalan provinsi tuntas  tahun 2021

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maxi Nenabu. (Antara/ Benny Jahang)

Proses pengerjaan jalan pada 2020 sepanjang 450 km tidak sesuai target dan yang berhasil dibangun hanya mencapai 372,74 kilometer karena berbagai kendala  seperti keterbatasan anggaran
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan pembangunan ruas jalan provinsi sepanjang 906 km yang kondisinya dalam keadaan rusak berat dan ringan tuntas dikerjakan pada 2021.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTT Maxi Nenabu ketika dihubungi di Kupang, Rabu, (2/9).

Ia merinci total ruas jalan provinsi mencapai 2.650 kilometer tersebar di 22 kabupaten/kota dan yang dikategorikan dalam kondisi rusak berat dan ringan mencapai 906 km.

Baca juga: Gubernur Laiskodat janji tuntaskan pembangunan jalan provinsi

Dalam peta jalan Pemprov NTT tahun 2020 target jalan provinsi yang diperbaiki mencapai 450 km ruas, sedangkan 456 km lainnya dibangun pada 2021.

"Proses pengerjaan jalan pada 2020 sepanjang 450 km tidak sesuai target dan yang berhasil dibangun hanya mencapai 372,74 kilometer karena berbagai kendala  seperti keterbatasan anggaran," kata Maxi Nenabu.

Kendati demikian ruas jalan yang belum diperbaiki pada 2020 akan dilanjutkan pada 2021 mendatang.

Perbaikan jalan provinsi tersebut, kata dia, tidak seluruhnya dengan konstruksi aspal hotmix atau Hot Roller Sheet (HRS) tapi dikombinasikan dengan Grading Operation (GO) atau pengerasan jalan dengan membuat lapisan berbutir dari sertu gunung atau kali, serta GO plus yakni dengan modifikasi struktur yang dicampur dengan semen dan zat adiktif.

"Apabila menggunakan aspal semua maka dibutuhkan dana lebih dari Rp4 triliun . Sementara anggaran Pemprov NTT terbatas sehingga dibuat kombinasi seperti ini. Biayanya terjangkau dan konstruksinya juga sesuai spesifikasi Bina Marga. Ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat NTT," tegasnya.

Menurut Maxi Nenabu, penyelesaian ruas jalan provinsi menggunakan tiga sumber anggaran penyelesaian yakni Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan pinjaman daerah.

Baca juga: Rp1 triliun bangun infrastruktur di Labuan Bajo

Khusus untuk pinjaman, ada dua sumber yakni dari Bank NTT sebesar Rp149,7 miliar untuk 15 ruas jalan dengan panjang 108 km dan pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp189,7 miliar untuk 16 ruas jalan sepanjang 153 km.

"Untuk pinjaman dari Bank NTT sudah dikontrakan sejak bulan April. Sementara dari PT SMI sementara berproses untuk dikontrakan karena masih menunggu rekomendasi amdal dari instansi teknis karena sejumlah ruas jalan harus melintasi kawasan hutan," kata Maxi Nenabu.