BOPLBF perkuat konten lokal sebagai modal pengembangan wisata

id BOPLBF, NTT, Kota Kupang, Labuan Bajo

BOPLBF perkuat konten lokal sebagai  modal pengembangan wisata

Penguatan seni dan budaya untuk penguatan konten Lokal di Manggarai Barat. (Antara/HO-Humas BOPLBF)

66 persen masyarakat di Labuan Bajo bukan bekerja di sektor pariwisata. Tapi bagaimana mereka bisa mendapatkan manfaat dari pariwisata, bagaimana mereka menjadi petani yang baik, peternak yang baik dan makmur karena produk yang mereka hasilkan bisa
Kupang (ANTARA) - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) mengembangkan produk wisata dengan memaksimalkan kekuatan budaya serta konten lokal yang otentik dalam rangka menghadirkan destinasi wisata premium di samping pengembangan destinasi serta sarana dan prasarana pendukung lainnya di Labuan Bajo, NTT.

Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina dihubungi dari Kupang, Sabtu, (12/9) mengatakan, pihaknya sedang mendorong inkubasi berbagai kegiatan kreatif seperti seni pertunjukan, seni musik, seni tari, fesyen, juga kuliner dengan melibatkan komunitas-komunitas yang ada.

"Sehingga mereka nanti bisa showcase dan berinteraksi dengan wisatawan. Pekerjaan rumah paling besar saat ini adalah mengaktifkan komunitas itu, meyakinkan masyarakat bahwa konsep premium dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Flores adalah bagaimana menyuguhkan konten lokal yang otentik kepada wisatawan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa belum lama ini juga BOPLBF juga gencar memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat agar apa yang mereka kerjakan selama ini dapat memberikan manfaat kesejahteraan dari sisi pariwisata.

"Sebanyak 66 persen masyarakat di Labuan Bajo bukan bekerja di sektor pariwisata. Tapi bagaimana mereka bisa mendapatkan manfaat dari pariwisata, bagaimana mereka menjadi petani yang baik, peternak yang baik dan makmur karena produk yang mereka hasilkan bisa diserap pariwisata," ujar dia.

Ia mengatakan, salah satu critical success factor di wilayah koordinatif BOPLBF adalah bagaimana mengembangkan produk wisata yang harus dimulai dengan mengembangkan sumber daya manusia di dalamnya.

Sehingga benar-benar bisa memberikan pengalaman bagi wisatawan dengan merasakan secara langsung kemewahan yang tidak ditemukan di tempat lain,

Di sisi lain, Shana menjelaskan, pengembangan sarana dan prasana pendukung pariwisata di Labuan Bajo juga terus berjalan dengan dukungan dari berbagai kementerian/lembaga.

Seperti jalan-jalan utama dengan lebar trotoar sampai 2,5 meter dan dilengkapi dengan pepohonan serta tanaman juga "landscape" yang baik. Selain itu ada pembangunan jalan yang akan tersambung ke Manggarai serta Tanamori.

Baca juga: BOPLB Flores gelar pelatihan tingkatkan kualitas industri seni kreatif

"(Pembangunan) Puncak Waringin prosesnya terus berjalan yang diharapkan menjadi view deck pertama di Labuan Bajo dengan pemandangan 360 derajat terutama area pesisir," ujarnya.

Bersama Dinas Pariwisata, pihak Pelabuhan, Balai Taman Nasional Komodo dan Kepolisian, pihaknya juga tengah mendesain "sistem safety and security" agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.

"Di samping menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru," tutur dia.

Baca juga: MoU BOPLBF-MPIG tingkatkan kesejateraan masyarakat sektor pariwisata