Gubernur Ajak Pelajar SMN Cerdas Gunakan Medsos

id SMN

Gubernur Ajak Pelajar SMN Cerdas Gunakan Medsos

Gubernur NTT Frans Lebu Raya

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengajak para pelajar Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) agar cerdas menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif.
Kupang (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengajak para pelajar Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) agar cerdas menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif.

"Anak-anak pelajar harus bisa menyaring berbagai informasi di media sosial, jangan serta merta menerima berbagai informasi supaya tidak terkontaminasi dengan hal-hal negatif," katanya dalam acara penutupan Prgoram SMN 2017 di Kupang, Senin sore.

Program SMN yang digagas Kementerian BUMN untuk tahun 2017 melibatkan 24 pelajar tingkat SMA asal NTT untuk belajar selama satu minggu di Maluku dan sebaliknya sebanyak 20 pelajar dari Maluku belajar di NTT.

Gubernur dua periode itu mengatakan saat ini perkembangan teknologi yang canggih dengan adanya internet yang menghadirkan berbagai jejering komunikasi media sosial seperti Facebook, Whats App dan sebagainya.

"Sehari-hari orang pakai Facebook, Whats App dan macam-macam lainnya tapi tidak boleh bikin hoax, tidak boleh," katanya menegaskan.

Dengan menghindari itu, lanjutnya, generasi muda terutama pelajar yang mendapat kesempatan dalam Program SMN itu bisa berpikir untuk melakukan hal-hal lain yang lebih produktif untuk daerahnya.

Menurutnya, media sosial seharusnya digunakan untuk belajar dan berbisnis yang jauh lebih berguna dari pada memanfaatkannya untuk saling mengolok, mencaci-maki orang lain seperti yang marak ditemukan saat ini.

"Pelajar SMN tidak boleh ikut-ikutan melainkan sebagai contoh yang baik paling tidak di keluarga, di lingkungan dengan teman-teman di sekolah," katanya.

Lebu Raya juga mengimbau agar para pelajar terus giat belajar, mengusai ilmu pengetahuan teknologi agar masa depan bangsa dan negara menjadi lebih baik di tangan generasi muda.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi Program SMN yang digagas Kementerian BUMN sejak 2015 itu karena telah memberikan kesempatan bagi pelajar baik dari Maluku maupun NTT untuk saling mengenal lebih dekat tentang daerah lain.

"Melalui program ini anak-anak pelajar di Maluku bisa datang belajar di NTT bertemu dengan saudara-saudaranya di sini demikian juga sebaliknya sehingga rasa persaudaraan semakin terjalin dengan erat," katanya.

Menurutnya, kegiatan seperti ini penting karena generasi muda sejak awal diperkenalkan dengan bagian lain dari Indonesia. Mereka diberi kesempatan mengenal saudara-saudaranya di daerah lain.

"Supaya mereka mengerti dan memahami seperi apa daerah lain sehingga wawasannya terbuka untuk saling menerima dan menghargai perbedaan sehingga tidak ada rasa saling curiga yang menimbulkan disintegarasi," katanya. 

Apresiasi
Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengapresiasi pelaksanaan Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang digagas Kementerian BUMN karena dapat mempererat rasa persaudaraan antarpelajar dari daerah Maluku dan NTT.

"Program tersebut telah memperkuat rasa pesaudaraan di antara para pelajar kedua daerah, NTT dan Maluku agar lebih mengenal tentang budaya, ekonomi, pariwisata di masing-masing daerah," sebalikanya," katanya.

Menurut Gubernur, kegiatan seperti ini penting karena generasi muda sejak awal diperkenalkan dengan bagian lain dari Indonesia. Mereka diberi kesempatan mengenal saudara-saudaranya di daerah lain.

"Supaya mereka mengerti dan memahami seperi apa daerah lain sehingga wawasannya terbuka untuk saling menerima dan menghargai perbedaan," katanya.

Para pelajar SMN, lanjutnya, bisa saling mengenal kelebihan dan kekurangan daerah lain sebagai dasar untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya.

"Kalau orang Kupang datang ke Maluku dan melihat sesuatu yang luar biasa maka dia harus berpikir bagaiamana agar itu terjadi di NTT, kalau ada yang kurang di sana maka berikan masukan, begitu juga sebaliknya," katanya.

Lebih lanjut, Gubernur Lebu Raya memberikan pesan untuk pelajar SMN tersebut untuk saling belajar menghargai dan menghormati keanekaragaman Indonesia.

Untuk itu, ia berharap komunikasi di antara mereka tetap terjalin sebagai pondasi membangun jaringan untuk membangun daerah di masa mendatang.

"Komunikasi antarpelajar ini tidak boleh putus sehingga suatu ketika bisa saling bertemu, bisa menjalin kerja sama untuk membuat sesuatu yang lebih baik demi kemajuan daerah," katanya.

Direktur Bisnis PT PLN (Persero) Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri, menjelaskan Prgoram SMN yang diinisiasi Kementerian BUMN sejal 2015 itu merupakan sinergi antara PT PLN (Persero) dengan unsur BUMN lainnya dalam kegiatan BUMN hadir untuk negeri.

"Tujuannya untuk menanamkan sejak dini rasa bangga dan cinta tanah air dari para pelajar di Maluku dan NTT," katanya.

Dalam program itu, lanjutnya, para pelajar mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan pemerintah, BUMN, serta masyarakat di tempat yang dikunjungi. 

Di tempat tujuan, para siswa mendapatkan wawasan terkait budaya, pendidikan, eneterpreneur dan mengenal BUMN.

"Para siswa juga mengenal potensi daerah wisata, mengunjungi pelabuhan, pasar tradisional dan lainnya," katanya.

Rangakain kegiatan itu, katanya, sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab Kementerian BUMN yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta meningkatkan wawasan nusantara bagi generasi muda.