UMK Kofi Timor binaan BI NTT diresmikan di tengah pandemi Corona

id Dosen, UMK, Kota Kupang, Pangsa pasar.

UMK Kofi Timor binaan BI NTT diresmikan di tengah pandemi Corona

Kepala BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja (kiri) bersama ketua UMK Kofi Timor Farhan Suhada menunjukan papan nama keda kopi tersebut di Kupang, Selasa (22/9/). (Antara Foto/ Kornelis Kaha)

Mulai Kopi dari Fatumnasi, kopi Kapan, Kopi dari Soe, Kopi Lelogama, Kopi Eban dan Kopi Lakmaras
Kupang (ANTARA) - Sejumlah dosen di salah satu universitas di Kota Kupang mendirikan satu usaha mikro kecil (UMK) yang diberi nama UMK Kofi Timor di tengah merebaknya pandemi COVID-19 secara nasional maupun di ibu kota provinsi NTT itu.

Ketua UMK Kofi Timor Farhan Suhada kepada wartawan di Kupang, Selasa, (22/9) di sela-sela acara peresmian UKM Kofi Timor oleh Kepala BI perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan bahwa UMK tersebut merupakaan binaan dari BI NTT dan mengingat namanya Kofi Timor maka kopi yang disajikan juga merupakan kopi dari pulau Timor.

"Mulai Kopi dari Fatumnasi, kopi Kapan, Kopi dari Soe, Kopi Lelogama, Kpi Eban dan Kopi Lakmaras," katanya.

Untuk harganya sendiri kata Farhan sangat terjangkau, yakni berkisar dari harga Rp7 ribu sampai dengan Rp10 ribu pergelasnya. Namun ujar dia bagi mahasiswa harga kopinya diberikan promo yakni RP5 ribu pergelas.

Farhan juga menjelaskan bahwa bagi mereka yang mampir ke UMK Kofi Timor itu, akan mendapatkan juga berbagai bahan-bahan atau materi dari dosen-dosen yang mengelolah UMK Kofi Timor itu.

Kepala kantor BI perwakilan Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja kepada wartawan di Kupang memberikan apresiasinya kepada Farhan Suhada yang bersama rekan-rekan dosennya membuat UKM kopi itu di tengah pandemi COVID-19.

Ia menjelaskan bahwa sebagai bank sentral, BI tidak hanya bicara soal ekonomi makro, tapi juga tentang bagaimana mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan dan strukturnya sangat baik.

Menurut Ariawan salah satu tulang punggung perekonomian terbaik adalah usaha mikro kecil (UMK). Dimana 99 persen ekonomi NTT bertumpuh pada UKM dengan tingkat penyerapan tenaga kerja sebanyak 88 persen. Tujuannya adalah masyarakat bisa berusaha sehingga menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

“Satu diantara pelaku UKM penyumbang pertumbuhan ekonomi dimaksud adalah rumah Kofi Timor yang diresmikan hari ini," katanya.

Ia menyatakan, kopi sudah menjadi trand mark tersendiri di blantika nusantara. NTT pun sudah punya nama yakni kopi Bajawa dan kopi Sumba. Orang pun sering lupa bahwa di pulau Timor ini ada kopi Timor .

Baca juga: BI ajak masyarakat beli produk UMKM

UMK Kofi Timor ini merupakan salah satu UMK yang menggerakkan, dimana tidak hanya menjual dan menghadirkan kopi Timor tapi membawa nuansa baru dengan tagline kopi yang mencerahkan.

Baca juga: BI mencatat uang beredar tumbuh melambat pada Juni 2020

Ia menambahkan bahwa UMK Kopi binaan dari BI sendiri pada tahun ini baru satu saja yang diresmikan yakni Kofi Timor. Namun pada tahun sebelumnya ada dua UMK kopi yang juga sudah diresmikan oleh BI yakni Kopi Arabika Bajawa Flores, dan Kopi Robusta di Sumba