Gubernur Laiskodat minta Kadispar se-Flores buka jaringan dengan pelaku wisata

id NTT,Gubernur NTT,Pariwisata NTT,Pulau Flores,Lembata, Alor

Gubernur Laiskodat minta Kadispar se-Flores buka jaringan dengan pelaku wisata

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat. ANTARA/Aloysius Lewokeda

Para Kepala Dinas Pariwisata se-daratan Flores, Lembata, dan Alor mesti mampu membangun jaringan dengan para pelaku dan pegiat pariwisata nasional dan dunia

Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) sedaratan Pulau Flores serta Lembata dan Alor agar membangun jaringan dengan para pelaku wisata untuk menghidupkan sektor pariwisata di daerah masing-masing.

“Para Kepala Dinas Pariwisata se-daratan Flores, Lembata, dan Alor mesti mampu membangun jaringan dengan para pelaku dan pegiat pariwisata nasional dan dunia,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (7/10).

Ia mengatakan hal terkait pengembangan sektor pariwisata di wilayah Pulau Flores, Lembata, dan Alor yang dilakukan secara koordinatif bersama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF).

Menurut Gubernur Viktor, sektor pariwisata di provinsi setempat harus dibangun dengan cara berpikir pariwisata yang integral.

Oleh karena itu para pimpinan intansi terkait di daerah harus memiliki cara pandang pariwisata serta menunjukkan kerja yang luar biasa, katanya.

“Selain membangun jaringan dengan para pelaku wisata, para Kepala Dinas Pariwisata juga meski meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya,” katanya.

Lebih lanjut, Gubernur Viktor juga menekankan bahwa basis dalam membangun pariwisata NTT ke depan adalah masyarakat.

Baca juga: Kapolda NTT imbau jajarannya promosikan pariwisata

Baca juga: Kemenparekraf berencana membangun kampus pariwisata di Labuan Bajo


“Masyarakat model mana yang kita ingin wujudkan dengan pariwisata. Kita harus mampu merancang berbagai kebijakan pariwisata untuk kepentingan community tourism atau masyarakat pariwisata. Karenanya perlu dibangun cara berpikir pariwisata,” katanya.

Ia mengatakan, kerangka berpikir masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha harus dipahami secara baik agar rancangan pengembangan pariwisata bisa dipersiapkan secara baik pula.

“Ini harus dimengerti dan dirancang dengan baik baru kita dapat melayani masyarakat secara baik,” katanya.