Kapolda ajak ormas di NTT ikut jaga keamanan dan ketertiban

id Kapolda NTT,Kota Kupang, NTT,Ormas

Kapolda ajak ormas di NTT  ikut jaga keamanan dan ketertiban

Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif saat memberikan kata sambutan ketika menjalin silaturahmi dengan sejumlah ormas di Kota Kupang, NTT (15/10/2020). Antara/Kornelis Kaha.

Kami lihat saat ini NTT sudah cukup kondusif, perekonomian sudah mulai tumbuh jangan sampai berbagai aksi-aksi yang dilakukan berubah menjadi hal yang tidak baik. Lagi pula menurut saya semua persoalan di NTT ini tidak bisa diselesaikan oleh Polri se
Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif mengajak seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) di provinsi berbasis kepulauan itu untuk membantu pihak kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban di daerah itu.

"Kami lihat saat ini NTT sudah cukup kondusif, perekonomian sudah mulai tumbuh jangan sampai berbagai aksi-aksi yang dilakukan berubah menjadi hal yang tidak baik. Lagi pula menurut saya semua persoalan di NTT ini tidak bisa diselesaikan oleh Polri sendiri," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis.

Hal ini disampaikannya usai mengelar silaturahim bersama dengan lima organisasi kemasyaraktan (Omas) di NTT diantaranya Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI/Polri (FKKPI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), serikat pekerja seluruh Indonesia (SPSI), KBP Polri serta Senkom.

Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan bahwa tujuan silaturahim itu digelar dalam rangka bersama-sama menyatukan persepsi untuk menjaga keamanan dan ketertiban di daerah itu.

Komandan berbintang dua itu mengatakan bahwa pada Selasa (13/10) dan Rabu (14/10) kemarin dirinya juga sudah bertemu dengan tokoh-tokoh agama membicarakan kondisi terkini di provinsi itu dan juga mengharapkan bantuan dari tokoh agama untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di NTT itu.

"Tadi juga saya sudah berkomunikasi dengan rektor-rektor sejumlah universitas di Kupang, dengan tujuan yang sama yakni bersama melindungi NTT dari berbagai macam penyusup yang ingin merusak kerukunan umat beragama di sini," tambah dia.

Iapun menyinggung situasi terakhir berkaitan dengan unjuk rasa menolak pengesahan rancangan undang-undang Cipta Kerja yang mana di beberapa daerah di Indonesia disertai dengan pengrusakan fasilitas umum.

Untuk di NTT sendiri Kapolda mengharapkan agar berbagai aksi unjuk rasa ada aturannya, seperti memberikan informasi kepada pihak kepolisian agar bisa dikawal.

Disamping itu ujar dia sebagai negara demokrasi unjuk rasa diijinkan, tetapi harus mematuhi aturan yang berlaku seperti penerapan protokol kesehatan serta tidak melakukan aksi-aksi anarkis yang berujung pada pengrusakan fasilitas umum.

Ia pun mengatakan walaupun dalam unjuk rasa sebelumnya sempat ada gesekan-gesakan yang berujung pada ricuh, ia mengatakan itu merupakan hal biasa, namun ia berharap agar penyampaian aspirasi harus dilakukan secara santun.

Baca juga: Butuh keterlibatan semua pihak tangani kasus kekerasan perempuan

Baca juga: Kapolda: Tokoh agama berperan penting jaga kamtibmas


"Kami juga mengimbau agar anak-anak SMA tidak ikut terlibat dalam berbagai aksi unjuk rasa yang terjadi di Kupang. Karena mereka masih punya masa depan yang panjang," tambah dia.