Penerima BPUM di NTT mencapai 116.469 orang

id BPUM, NTT, Kota Kupang,bri

Penerima BPUM di NTT mencapai 116.469 orang

Pimpinan Cabang Bank BRI Kupang, Stefanus Juarto . Antara/Kornelis Kaha.

Sampai dengan Senin (19/10) jumlahnya mencapai 116.469 orang dengan nilai bantuannya mencapai sekitar Rp279 miliar
Kupang (ANTARA) - Bank BRI (Persero) menyatakan jumlah penerima dana Bansos Produktif UKM atau Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) di NTT mencapai 116.469 orang.

"Sampai dengan Senin (19/10) jumlahnya mencapai 116.469 orang dengan nilai bantuannya mencapai sekitar Rp279 miliar," kata Pimpinan Cabang Bank BRI Kupang, Stefanus Juarto kepada ANTARA di Kupang, Kamis, (22/10).

Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) di NTT yang mana setiap orang mendapatkan bantuan senilai Rp2,4 juta.

Dari jumlah tersebut Kota Kupang disebut sebagai penerima terbanyak karena merupakan pusat dari ibu kota provinsi NTT dengan jumlah penerima 37.884 orang, dan nilai uangnya mencapai Rp90 miliaran.

Untuk data penerima mulai dari Selasa dan Rabu masih terus dikumpulkan atau masih didata, karena tersebar di seluruh provinsi berbasis kepulauan itu.

"Dari yang total orang yang mendapatkan ini ada yang sudah mengambilnya dan ada yang belum. Tetapi datanya masih kami kumpulkan karena setiap hari pasti alami perbedaan jumlah pengambil," ujar dia.

Ia mengatakan pihaknya menginginkan agar proses pencairan miliaran bantuan untuk pelaku UKM itu bisa segera selesai sehingga tidak terjadi lagi penumpukan warga di halaman kantor setiap BRI.

Stef mengaku sudah membicarakan hal ini dengan sejumlah kepala dinas baik provinsi maupun sejumlah kepala dinas di 22 kabupaten kota di seluruh provinsi NTT.

Dalam pembicaraan itu, salah satu yang dibahas adalah imbauan kepada masyarakat untuk tak perlu datang ke kantor BRI untuk mengecek terdaftar dalam penerima BPUM atau tidak.

'Karena memang kami sudah kirimkan notifikasi melalu SMS dan juga pengecekannya bisa secara daring," tambah dia.

Namun ia mengingatkan agar hati-hati dengan penipuan yang mengirimkan SMS berkedok orang dari BRI yang mengirimkan notifikasi pengiriman yang tidak resmi.

"Kami hanya kirimkan SMS dari SMS center BRI dan itu adalah asli," tambah dia.

Baca juga: BRI Kupang sebut pengecekan data penerima BPUM bisa melalui e-form

Terkait penumpukan penerima BPUM Stefanus mengaku sudah menyiapkan tempat untuk jaga jarak dan penerapan protokol kesehatan lainnya. Bahkan pihaknya sudah meminta bantuan satpol-PP dan juga TNI serta Polri untuk membantu menguraikan. Namun pihaknya masih tetap kewalahan.

Baca juga: BI-BRI dorong pedagang NTT beralih ke transaksi digital