Petani Kupang panen padi ditengah kemarau panjang

id NTT,Kupang,Petani

Petani  Kupang panen padi ditengah kemarau panjang

Wakil Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jerry Manafe (kedua dari kanan) ketika melakukan panen padi di Desa Mata Air, Kamis (5/11/2020). (Antara/ Benny Jahang)

Kita harus bangga pada musim kemarau yang sedang melanda daerah ini, para petani di Kabupaten Kupang masih bisa melakukan panen padi
Kupang (ANTARA) - Petani di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur melakukan panen jenis padi Mapan P-05 di saat musim kemarau sedang melanda wilayah kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse, Timor Leste itu.

Panen padi yang dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe berlangsung di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kamis, (5/11).

"Kita harus bangga pada musim kemarau yang sedang melanda daerah ini, para petani di Kabupaten Kupang masih bisa melakukan panen padi," kata Jerry Manafe.

Para kelompok tani Tuna Baru Desa Mata Air berhasil menanam padi jenis padi Mapan P-05 pada lahan seluas 19 haktare.

Jerry Manafe menyatakan salut terhadap kelompok tani Tunas Baru yang mampu memproduksi hasil panen ditengah kemarau panjang yang berdampak pada terbatasnya sumber air irigasi.

Dia mengatakan, krisi air untuk irigasi pertanian seharusnya dapat diatasi para kepala desa memanfaatkan sebagian dana desa untuk membangun sumur bor.

"Dana desa yang diterima setiap desa di Kabupaten Kupang diatas Rp1,2 miliar/desa. Pemerintah desa dapat menggunakan dana desa itu untuk membangun sumur bor guna mendukung pembangunan sektor pertanian agar ekonomi masyarakat desa menjadi meningkat," kata Jerry Manafe.

Masyarakat desa kata dia, agar tidak hanya berharap pada bantuan Pemerintah kabupaten tetapi perlu manfaatkan dana desa untuk optimalisasi berbagai potensi sumber daya alam di desa demia peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Pemanfaatan dana desa harus jelas dan lebih berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Apabila tidak ada sumber air untuk usaha pertanian maka dana desa dipakai membangun sumur bor agar hasil pertanian petani meningkat,"tegas Jerry Manafe.

Menurut dia unsur-unsur penunjang keberhasilan pengelolaan dana desa tergantung atas keharmonisan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kepala Desa dan masyarakat desa.

Baca juga: Petani Flores tak tertekan suasana COVID-19

Baca juga: Pemprov bantu 62 traktor bagi petani NTT


"Tiga unsur ini merupakan pilar utama maju gagalnya pembangunan di desa, oleh karena itu musyawarah ditingkat desa wajib dihadiri ketiganya sehingga penggunaan dana desa tepat sasaran dan tidak bermasalah secara hukum," tegas Jerry Manafe.