Aktivitas sekolah di Sikka mulai berjalan dengan sistem shift

id Sekolah, NTT, COVID-19,Sikka

Aktivitas sekolah di Sikka mulai berjalan dengan sistem shift

Arsip. Seorang guru bahasa Inggris sedang mengajar saat dilaksanakannya sedang sekolah tatap muka di salah satu rumah warga di Kota Kupang, NTT Senin (10/08/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Aktivitas sekolah tetap digelar kembali tetapi penerapannya dengan sistem shift, untuk mencegah penyebaran virus corona di sekolah
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali menerapkan aktivitas belajar di sekolah tatap muka dengan sistem shift atau pergantian untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan Sikka Petrus Herlemus dihubungi ANTARA dari Kupang, Jumat, (14/11) mengatakan saat ini Sikka sudah kembali ke zona hijau COVID-19, oleh karena itu aktivitas sekolah tatap muka kembali digelar dengan sistem shift.

Baca juga: Gugus Tugas imbau warga Sikka tetap patuhi prokes

"Aktivitas sekolah tetap digelar kembali tetapi penerapannya dengan sistem shift, untuk mencegah penyebaran virus corona di sekolah," katanya.

Ia mengharapkan baik guru-guru dan orang tua harus menekannya kepada anak-anak sekolah untuk menaati protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah khususnya di sekolah.

Sekolah-sekolah yang tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat maka akan langsung diberikan peringatan. Karena hal itu demi kebaikan semua orang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sikka Mayyela da Cunya juga ketika dikonfirmasi soal penerapan sekolah tatap muka itu ia mengatakan selama ini sudah diuji coba dan dijalankan.

Setiap sekolah ujar dia, tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, dan semua siswa, guru dan pegawai di sekolah itu diwajibkan selalu menggunakan masker.

"Sekolah juga harus menyediakan tempat cuci tangan, wajib menerapkan juga sistem jaga jarak," tutur dia.

Baca juga: Sikka optimistis kunjungan wisatawan meningkat pascapandemi

Baik pengantar dan orang tua yang mengantar juga hanya mengantar sampai di pintu pagar saja dan dilarang masuk ke dalam halaman sekolah. Selain itu juga jam pembelajaran masih terbatas.