seluruh elemen diminta bersama antisipasi ancaman DBD

id NTT,Gubernur NTT,DBD,DBD di NTT

seluruh elemen diminta bersama antisipasi ancaman DBD

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kita tidak boleh lengah dan tetap waspada agar secara kolektif melakukan tindakan-tindakan pencegahan
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta seluruh elemen pemerintah maupun non pemerintah di provinsi itu agar mengantisipasi ancaman penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) memasuki musim hujan di provinsi berbasis kepulauan itu.

"Berdayakan seluruh sumber daya yang ada untuk pencegahan dan penanganan DBD terutama di kabupaten/kota yang tinggi kasus DBD-nya," katanya di Kupang, Rabu, terkait langkah mitigasi ancaman penyakit DBD memasuki musim hujan di NTT.

Pemerintah Provinsi NTT mencatat selama Januari-Oktober 2020 jumlah total penderita DBD di NTT mencapai 5.756 jiwa dengan jumlah kematian mencapai 58 jiwa.

Gubernur Viktor menyebutkan tiga daerah terparah dengan kasus korban jiwa yang tinggi sehingga ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) yaitu Kabupaten Sikka, Lembata dan Alor.

Baca juga: 58 orang meninggal akibat DBD di NTT
Baca juga: Kota Kupang siapkan alat fogging antisipasi serangan DBD


Untuk itu ia meminta agar seluruh elemen terkait bersinergi dalam melakukan mitigasi bencana untuk meminimalisasi risiko bencana dan jumlah korban jiwa mengingat NTT saat ini sudah memasuki musim hujan.

"Kita tidak boleh lengah dan tetap waspada agar secara kolektif melakukan tindakan-tindakan pencegahan," katanya.

Ia mengatakan kecenderungan kasus DBD saat ini dapat terjadi sepanjang tahun sehingga tidak boleh lengah dan tetap waspada.

Upaya pencegahan yang penting dilakukan seperti pemberantasan sarang nyamuk serta tindakan 3M plus yaitu menutup, menguras, menimbun, menabur abate serta menyiapkan satu juru pemantau jentik di setiap rumah.

Gubernur Viktor menambahkan upaya mitigasi tidak hanya terhadap ancaman penyakit DBD namun juga penyakit menular lainnya maupun bencana alam di setiap kabupaten/kota, katanya.

"Kerja sama pemerintah dan masyarakat tentu sangat penting dalam upaya memitigasi berbagai ancaman bencana," katanya.