Pemkot Kupang bentuk tim pemantau isolasi mandiri setiap puskesmas

id NTT,Kota Kupang,Wakil Wali Kota Kupang,COVID-19,isolasi mandiri

Pemkot Kupang bentuk tim pemantau isolasi mandiri setiap puskesmas

Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man (kedua kanan) saat memberikan keterangan dalam konferensi pers di Kupang, Kamis (14/1/2021). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Tujuan utama dari tim ini adalah agar ratusan pasien COVID-19 dengan kategori OTG yang saat ini menjalani isolasi mandiri tidak menularkan lagi ke yang lain
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, membentuk tim pemantau isolasi mandiri yang dijalani para pasien COVID-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG) di setiap puskesmas di daerah itu.

"Tujuan utama dari tim ini adalah agar ratusan pasien COVID-19 dengan kategori OTG yang saat ini menjalani isolasi mandiri tidak menularkan lagi ke yang lain," kata Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man kepada wartawan di Kupang, Kamis, (14/1) terkait dengan upaya pengendalian penyebaran COVID-19 di daerah itu.

Saat ini, di Kota Kupang tercatat 636 pasien COVID-19 kategori OTG yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Untuk itu, pihaknya telah menggelar pertemuan bersama pimpinan Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan 12 kepala puskesmas di daerah tersebut guna mulai melaksanakan peran tim monitoring isolasi mandiri.

"Jadi semua puskesmas dibentuk tim monitoring isolasi mandiri terdiri dari dokter bersama tiga atau empat perawat," katanya.

Tim itu memetakan semua pasien COVID-19 yang OTG dan memastikan bahwa isolasi madiri bisa berjalan dengan baik guna menekan angka penularan COVID-19.

Ia menjelaskan tim ini akan memantau para pasien COVID-19 yang OTG terkait dengan sejumlah aspek, di antaranya tempat isolasi mandiri, kondisi pasien, asupan gizi, kebersihan, serta interaksi.

Baca juga: Lima pegawai Pemkot Kupang tertular COVID-19

Baca juga: Pemkot Kupang tambah ruangan isolasi pasien COVID-19


Terhadap para pasien ini juga diberitahukan agar mereka tidak keluar rumah serta tetap disiplin dalam menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).

"Hari ini tim sudah mulai berjalan dan selanjutnya akan dievaluasi seperti apa perkembangan di lapangan," katanya.

Hermanus menambahkan jika kondisi para pasien yang dipantau berubah menuju gejala COVID-19 ringan seperti meningkatnya suhu tubuh maka akan diisolasi di rumah sakit secara bertahap karena kapasitas rumah sakit sudah penuh.