Perlu Kerja Sama Kader PKK-Posyandu

id PKK

Perlu Kerja Sama Kader PKK-Posyandu

Gubernur NTT Frans Lebu Raya

"Saya berharap segenap kader PKK dan Posyandu serta BKKBN NTT untuk dapat berkolaborasi mengatasi derajat kesehatan masyarakat di NTT," kata Gubernur Frans Lebu Raya.
Kupang (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengharapkan segenap kader PKK dan Posyandu untuk bekerja sama mengatasi masalah kependudukan di provinsi berbasis kepulauan itu.

"Saya berharap segenap kader PKK dan Posyandu serta BKKBN NTT untuk dapat berkolaborasi mengatasi derajat kesehatan masyarakat di NTT," katanya ketika membuka Jambore Kader Posyandu dan Kader PKK tingkat Provinsi NTT tahun 2017 di halaman Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Senin.

Gubernur Lebu Raya menilai kerja sama antara Posyandu, PKK dan BKKBN sangat penting untuk menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Termasuk dalam upaya perbaikan gizi anak-anak agar dapat tumbuh sehat.

"Saya minta perhatian pada gizi anak. Makanan yang diberikan kepada anak tidak harus nasi, tapi berbagai jenis pangan dapat diolah dengan baik menjadi makanan bergizi," ujar gubernur dua periode tersebut.

Menurut dia, pertumbuhan anak harus dijaga dengan baik. Sebab, anak yang juga generasi penerus bangsa memerlukan perhatian serius dari orang tua terutama dari aspek kesehatan.

"Anak kita perlu diberikan perhatian berkaitan dengan pertumbuhan dan kesehatan. Karena mereka generasi penerus bangsa yang akan menghadapi tantangan yang lebih sulit dari kita saat ini," kata Ketua DPD PDI Perjuangan NTT tersebut.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK NTT, Lusia Adinda Lebu Raya yang juga ada istri dari Gubernur NTT mengatakan kegiatan Jambore Kader Posyandu dan PKK adalah suatu bentuk pembinaan sekaligus motivasi dan penghargaan bagi para kader Posyandu dan kader PKK berprestasi di 22 kabupaten/kota.

Jambore ini bertujuan agar nantinya para kader dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa menuntut imbalan atau upah dari pemerintah. Disamping itu pula kegiatan jambore ini bukan semata kegiatan tahunan tapi dapat menjadi ajang bagi para kader untuk sharing antar sesama kader.

"Mengingat program Millenium Development Goals (MDGs) telah berakhir di tahun 2015 dan dilanjutkan dengan program `Sustainable Development Goals` (SDGs) maka kegiatan jambore ini dirancang agar para kader Posyandu dan kader PKK dapat mengikuti berbagai kegiatan termasuk panel diskusi yang dapat meningkatkan kapasitasnya," ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur NTT, Benny A. Litelnoni, Wakil Ketua TP PKK NTT, Fransisca Litelnoni bersama unsur Forkopimda NTT dan Pimpinan OPD tingkat Provinsi NTT, pembukaan Jambore kader Poyandu dan kader PKK, diawali dengan defile para kader dari 22 kabupaten/kota se-NTT.