Wisatawan Tiongkok Bakal Menyerbu NTT

id RRT

Wisatawan Tiongkok Bakal Menyerbu NTT

Marius Ardu Jelamu

Wisatawan asal RRT bakal menyerbu NTT untuk melihat dari dekat sejumlah objek wisata langka dunia, keindahan alam, taman laut, serta budaya di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Kupang (Antara NTT) - Wisatawan asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bakal menyerbu Nusa Tenggara Timur untuk melihat dari dekat sejumlah objek wisata langka dunia, keindahan alam, taman laut, serta budaya di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

Rasa optimisme itu dilontarkan Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu saat dikonfirmasi Antara di Kupang, Selasa, setelah melihat sejumlah investor asal negeri Tirai Bambu itu mulai serius untuk menanamkan modalnya di Pulau Kera.

Pulau kecil bepantai pasir putih itu, letaknya tak jauh dari bibir pantai Kota Kupang yang hanya ditempuh beberapa menit dari ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu dengan kapal motor cepat. 

Namun, wilayah kepulauan yang hanya dihuni beberapa kelompok nelayan itu, masuk dalam teritori Pemerintahan Kabupaten Kupang.

Saat berkunjung ke pulau kecil itu pekan lalu, para investor dari RRT itu berencana melakukan investasi sebesar Rp150 miliar untuk membangun Pitoby Raya Resort serta menata pulau tersebut menjadi sebuah objek wisata yang menarik di masa datang.

"Tiongkok telah membangun kerja sama dengan Jakarta untuk menangani sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia, termasuk juga di NTT. Sehingga ke depan, NTT akan kebanjiran wisatawan dari Tiongkok, bukan sesuatu yang tidak mungkin," katanya.

Marius mengatakan dalam pertemuan Forum Investasi di Kupang, beberapa waktu lalu, NTT menyiapkan sejumlah paket program seperti pembangunan pelabuhan Marina untuk ditawarkan kepada para investor dari negeri Tirai Bambu itu.

"Apabila rencana investasi tersebut sampai akhirnya terealisasi, maka perkiraan wisatawan asal Tiongkok akan menyerbu NTT untuk melihat dari dekan objek wisata di daerah ini, bukanlah sesuatu yang tidak mungkin," ujarnya.

Ia mengatakan target kunjungan wisman ke Indonesia yang dipatok Kementerian Pariwisata sebesar 15 juta pada 2017 dan 20 juta wisman pada 2019, bukanlah sebuah jumlah yang kecil.

"Namun, hal itu bisa terwujud, menurut saya, jika semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dapat membangun sinergitas dengan baik bersama pihak kementeriannya masing-masing di Jakarta," ujarnya.

Arus kunjungan wisatawan ke NTT hingga Juni 2017 mencapai sekitar 23.052 orang, yang terdiri dari 1,811 wisatawan mancanegara dan 21.241 wisatawan nusantara.