Dua pejabat Pemprov NTT meninggal karena Corona

id NTT,COVID-19,Pejabat Pemprov NTT,Pejabat meninggal,Humas Setda Provinsi NTT

Dua pejabat Pemprov NTT meninggal karena Corona

Kepala Biro Humas Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kesadaran untuk taat terhadap protokol kesehatan harus kita tingkatkan bersama guna melindungi diri kita dan keselamatan sanak keluarga maupun masyarakat
Kupang (ANTARA) - Dalam kurun waktu satu bulan terakhir dua pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dinyatakan meninggal dunia karena terpapar COVID-19.

Kepala Biro Humas Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, ketika dihubungi di Kupang, Sabtu, menjelaskan kedua pejabat tersebut adalah Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Ekonomi Pembangunan Ferdi Kapitan meninggal pada Rabu (13/1) dan Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi NTT Berto Lalo yang meninggal pada Sabtu (6/2).

"Pemerintah Provinsi NTT ikut berbela sungkawa dan atas meninggalnya kedua pejabat ini dalam kurun waktu satu bulan terakhir," katanya.

Ia mengatakan korban meninggal terakhir Berto Lalo dimakamkan pada Sabtu (6/2) pagi sesuai protokol pemakaman COVID-19.

Lebih lanjut, Marius Jelamu mengatakan kasus penyebaran COVID-19 saat ini menjadi ancaman serius bagi NTT, karena terus meningkat tak memandang kalangan pejabat atau masyarakat sipil.

Untuk itu, kata dia, pemerintah provinsi terus mengimbau masyarakat agar disiplin dan menaati protokol kesehatan dengan prinsip 3M (memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumumanan).

"Kesadaran untuk taat terhadap protokol kesehatan harus kita tingkatkan bersama guna melindungi diri kita dan keselamatan sanak keluarga maupun masyarakat sekitar kita," katanya.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 NTT mencatat hingga 5 Februari 2021, terdapat 5.994 warga NTT terpapar virus corona sejak pandemi COVID-19 melanda pada Maret 2020.

Baca juga: Pasien Corona sembuh di NTT tembus 3.034 orang

Baca juga: Pemerintah libatkan TNI-Polri tambah 80.400 tenaga pelacak Corona


Dari jumlah kasus itu, 152 orang meninggal dunia, 3.034 orang dinyatakan sembuh, dan 2.808 orang sedang dalam perawatan medis dan karantina.