120 Ton Semen Curah untuk Raknamo

id Semen

120 Ton Semen Curah untuk Raknamo

PT Semen Kupang memasok sekitar 120 ton semen curah untuk mendukung kelancaran pembangunan proyek Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. (Foto ANTARA/Aloysius Lewokeda)

PT Semen Kupang kembali memasok sebanyak 120 ton semen curah untuk proyek Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang yang sebelumnya sempat terhenti karena terkendala pasokan semen dari perusahaan itu.
Kupang (Antara NTT) - PT Semen Kupang kembali memasok sebanyak 120 ton semen curah untuk proyek Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang sebelumnya sempat terhenti karena terkendala pasokan semen dari perusahaan itu.

"Kemarin kami baru memasok lagi 120 ton semen karena kapasitas tempat penyimpanan semen curah di sana juga berkurang," kata General Manager PT Sarana Agra Gemilang Wawan Gunawan selaku pengelola PT Semen Kupang saat dihubungi Antara di Kupang, Kamis.

Wawan mengakui pasokan semen untuk proyek pembangunan Bendungan Rakanamo di Kabupaten Kupang, Pulau Timor sebelumnya sempat macet yang membuat progres proyek tersebut melambat.

Sementara Semen Kupang merupakan satu-satunya sumber pasokan utama untuk proyek Bendungan Rakanmo senilai Rp760 miliar yang dibangun di atas areal seluas 243,39 hektare itu.

"Karena kami sudah ada kesepkatan dengan pelaksana proyek yakni PT Waskita Karya bahwa pasokan semen utamanya dari PT Semen Kupang," katanya.

Wawan menjelaskan, kendala pasokan itu disebabkan adanya kerusakan peralatan mesin produksi yang membuat kapasitas produksi satu-satunya industri semen di Provinsi Nusa Tenggara Timur itu menurun secara drastis.

Ia menyebut, kemampuan produksi Semen Kupang dalam sehari bisa mencapai 1.400 ton namun akibat kerusakan peralatan itu membuat produksi berkurang hingga 50 persen.

Dengan kondisi peralatan yang sudah diperbaiki itu, ia berharap ke depananya pasokan semen tidak lagi terkendala sehingga proyek bendungan tersebut diselesaikan sesuai target.

"Kita usahakan untuk terus pasok sampai selesai pelaksanaan proyek bendungan tersebut," katanya.

Sebelumnya, Penanggung Jawab Bidang Engineering PT Waskita Karya (Persero) Antok mengakui pengerjaan penyelesaian Bendungan Raknamo terutama penuntasan jalan lingar luar berbahan beton masih tersisah sekitar 500 meter akibat macetnya pasokan semen.

"Pasokan semen tidak seperti yang kami perkirakan saat awal, karena macetnya satu-satunya industri di NTT itu menjadi kendala yang vital bagi kami," katanya.

Kondisi itu, kata dia, membuat target percepatan pembangunan melambat karena bahan baku semen harus didatangkan dari pasaran yang dibeli dalam hitungan zak-zakan.

Namun, karena Semen Kupang merupakan produk yang sangat dibutuhkan untuk berbagai pembangunan di daerah ini maka pihaknya juga harus berebut dengan pihak lainnya di pasaran.

"Istilahnya kita berebut jadi dapat zak-zakan juga tidak banyak, kemudian prosesnya juga lebih panjang jadi sehingga mengejar progres pembangunan setiap hari kami cukup keteteran dari sisi kecepatan," katanya.

Menurut Antok, jika pasokan semen sesuai kebutuhan maka sisa jalan lingar luar Bendungan Raknamo itu dapat diselesaikan dalam waktu tiga hari.