Tenaga Para Penyuluh Digenjot

id petani

Tenaga Para Penyuluh Digenjot

Para petani swah di Lembor, Manggarai Barat, NTT saat panen raya

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus mengoptimalkan peran para penyuluh pertanian lapangan untuk meningkatkan produksi padi sawah di daerah kepulauan ini.
Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur  terus mengoptimalkan peran para penyuluh pertanian lapangan untuk meningkatkan produksi padi sawah di daerah kepulauan ini.

"Kami sedang menggenjot petugas penyuluh untuk memberikan pendampingan kepada para petani secara optimal, sehingga hasil produksi padi sawah bisa ditingkatkan," kata Kepala Dinas Pertanian NTT, Yohanis Tay Ruba di Kupang, Senin.

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan penyebab masih rendahnya tingkat produksi padi sawah di provinsi berbasis kepulauan itu, jika dibanding dengan hasil produksi petani di Pulau Jawa yang rata-rata sudah berada di atas 10 ton per hektare.

Produksi padi sawah di NTT saat ini masih berkisar antara 3-7 ton per hektare atau rata-rata 4,10 ton per hektare.

Menurut dia, tingkat produksi padi sawah di daerah itu rata-rata memang masih rendah dibandingkan dengan hasil produksi di Pulau Jawa, karena ada banyak faktor.

"Memang di beberapa lokasi tingkat produksinya diatas delapan ton per hektare, tetapi secara keseluruhan rata-rata produksi kita 4,10 ton per hektare," kata Yohanis Tay.

Menurut dia, faktor utama yang menyebabkan produksi padi sawah di NTT masih rendah adalah karena kemampuan dan keterampilan petani yang masih terbatas.

Faktor lain adalah masih terlalu banyak petani sawah yang belum menerapkan teknologi yang dianjurkan, yang bisa berdampak pada peningkatan produksi padi, katanya.

Karena itu, pemerintah terus mendorong para penyuluh lapangan untuk memberikan pendampingan secara itensif kepada para petani atau kelompok petani secara lebih optimal.

Dia mengatakan, dengan mengoptimalkan peran penyuluh lapangan, diharapkan tingkat produksi padi sawah pada musim tanam tahun 2017/2018 bisa lebih ditingkatkan.