Puluhan Gempa Skala Kecil Terjadi di Lembata

id Gempa

Puluhan Gempa Skala Kecil Terjadi di Lembata

Pengendara roda dua melintas di lokasi longsornya batu akibat gempa yang terjadi di Lembata. (Foto Antara).

"Kalau gempa dari aktivitas gunung yang kami namakan gempa vulkanik dalam dan dangkal untuk 15 0ktober sebanyak 38 kali vulkanik dalam, sembilan kali gempa vulkanik dangkal dan empat kali tektonik lokal,"


Kupang,  (AntaraNTT) - Sensor gempa bumi di Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (15/10) mencatat 51 kali gempa vulkanik skala kecil baik gempa dalam maupun dangkal.


Gempa tersebut terdiri dari 38 kali gempa vulkanik dalam, sembilan kali gempa vulkanik dangkal dan empat kali gempa tektonik lokal, kata Pengamat Gunung Api Lewotolok, Paji Rom saat saat dihubungi dari Kupang, Senin.


Dia mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan seputar perkembangan gempa di Lembata, mengingat warga yang mengungsi belum berani kembali ke rumah mereka masing-masing.


"Kalau gempa dari aktivitas gunung yang kami namakan gempa vulkanik dalam dan dangkal untuk 15 0ktober sebanyak 38 kali vulkanik dalam, sembilan kali gempa vulkanik dangkal dan empat kali tektonik lokal," katanya.


Khusus tektonik lokal ini terjadi bukan karena aktivitas gunung Lewotolok tetapi gempa tektonik yang pusatnya berada di sekitar sensor gempa, katanya.


"Kalau tektonik lokal ini terjadi bukan karena aktivitas gunung tetapi tektonik yang pusatnya dekat stasiun seismometer, berarti pusat gempa sekitar stasiun seismometer," katanya.


Kepala BMKG Kupang/Koordinator BMKG NTT, Hasanudin yang dihubungi terpisah di Kupang mengatakan, Tim dari BMKG Kupang dan PVMBG Bandung masih terus mengamati aktivitas Gunung Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).


"Tim masih di Lembata. Mereka masih terus mengamati perkembangan aktivitas Gunung Lewotolok," katanya.


Tim dari BMKG Kupang dan PVMBG Bandung sudah berada di Lembata sejak Jumad, (13/10), untuk melakukan monitoring kegempaan di daerah itu.


Selain monitoring kegempaan, tim juga akan memonitoring bencana geologi yang terjadi akibat gempa bumi yang melanda wilayah itu yang berdampak pada ribuan warga mengungsi.