Pariwisata Perlu Dukungan Jaringan Telekomunikasi

id Pariwisata

Pariwisata Perlu Dukungan Jaringan Telekomunikasi

Keindahan panorama alam di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur

Pengembangan pariwisata di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini membutuhkan dukungan jaringan telekomunikasi yang memadai.
Kupang (Antara NTT) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Nusa Tenggara Timur Stefanus Ratoe Oedjoe mengatakan pengembangan pariwisata di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini membutuhkan dukungan jaringan telekomunikasi yang memadai.

"NTT saat ini sudah terkenal dengan sejumlah kawasan wisatanya. Namun hal itu masih kurang didukung dengan jaringan telekomunikasi yang baik. Jika jaringan telekomunikasinya bagus maka wisatawan bisa mempromosikannya lewat berbagai media sosial yang ada," katanya di Kupang, Selasa.

Hal ini disampaikan usai menjadi pembicara dalam forum diskusi yang digelar oleh Kemenpar dengan mempertemukan sejumlah kalangan akademisi seperti Pater Gregorius Neonbasu SVD, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Samuel Rebo, PHRI serta sejumlah instansi terkait lainnya.

Ia mengakui bahwa beberapa kawasan wisata di NTT hampir sebagian sudah dibangun sejumlah jaringan Telkomsel, namun ada juga beberapa daerah yang belum dibangun jaringan Telkomsel apalagi yang memiliki jaringan 4G.

"Selama ini kalau kita perhatikan, jaringan Telkomsel khususnya yang 4G hanya ada di kawasan perkotaan, yakni di ibu kota kabupaten, namun jika ditelusuri sampai kecamatan apalagi ke desa sangat sulit ditemukan," tambahnya.

Padahal banyak kawasan wisata yang belum dikenal yang memerlukan promisi pariwisata yang tentu saja melalui wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata.

Saat ini baru beberapa daerah yang memiliki BTS (Base Transceiver Station) seperti di Sumba, Alor serta Kabupaten Kupang, dan itu pun hanya ada di ibu kota kabupaten.

Oleh karena itu ia mengatakan bahwa selain ingin mengankat branding wisata di Labuan Bajo, hal pertama yang harus diperbaiki adalah jaringan telekomunikasi di setiap kawasan wisata.

Tak hanya itu, disamping komunikasi, masalah infrastruktur lain di kawasan menuju lokasi wisata juga harus terus ditingkatkan pembangunannya, sehingga memudahkan wisatawan berdatangan ke NTT.

Sementara itu Kepala BKPMD NTT Samuel Rebo mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTT, diperlukan kerja sama semua pihak. Tidak hanya Dinas Pariwisata, Dinas Kominfo, atau dinas terkait lainnya.

"Semua perlu terlibat jika ingin membawa kawasan pariwisata kita seperti Bali atau daerah lain di Indonesia. Sebab kawasan wisata kita ini sangat beragam, dan kalau kerja sendiri sampai kapan pun kawasan wisata kita tidak akan berkembang," tuturnya.

BKPMD sendiri, katanya, saat ini tengah terus menjajaki kerja sama dengan Konjen Cina di Denpasar. Setelah sebelumnya pihaknya mendapatkan kunjungan dari Konjen Cina untuk mengembangkan kawasan Pulau Kera, di ujung bibir pantai Kota Kupang jadi destinasi wisata.

Menurutnya pihaknya terus mengajak sejumlah investor untuk menanamkan modalnya di NTT khususnya untuk pengembangan pariwisata, agar program NTT menjadi kawasan destinasi wisata unggulan ke depan dapat tercapai.