Pantai Lasiana Jadi Ancol Mini

id Ancol

Pantai Lasiana Jadi Ancol Mini

Pantai Lasiana Kupang

"Dukungan itu terwujud setelah dilakukan harmonisasi kepengurusan BPR-BPRS pada hari terakhir Rakernas dan seminar nasional di Pantai Lasiana Kupang," kata Joko Suyanto.
Kupang (Antara NTT) - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mendukung rencana pemerintah menyerahkan pengelolaan kawasan Pantai Lasiana ke pihak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) atau swasta menjadi pusat wisata pantai.

"Dukungan itu terwujud setelah dilakukan harmonisasi kepengurusan BPR-BPRS pada hari terakhir Rakernas dan seminar nasional di Pantai Lasiana Kupang," kata Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto, di Kupang, Rabu.

Dalam kegiatan harmonisasi itu, seluruh peserta menikmati objek wisata dan kuliner yang berlokasi sekitar 12 kilometer dari ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu. 

Perbarindo berinisiatif membuat Lasiana agar selalu dikenang, dikenal dan dikagumi (landmark) "I Love Lasiana" dan dalam tulisan tersebut juga ditambahkan logo Pesona Indonesia. 

Menurut Joko, upaya itu sebagai wujud nyata dari Perbarindo yang telah membangun kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dalam Co-Branding Program-program Promosi Pariwisata Indonesia dan salah satunya di NTT adalah Pantai Lasiana.

"Kami mempunyai komitemen untuk menjadikan Pantai Lasiana sebagai Ancol Mini karena merupakan satu-satunya aset wisata pantai yang memungkinkan pengembangannya menjadi lebih bagus karena langsung dekat dengan jantung Kota Kupang," katanya lagi.

Selain itu, Perbarindo mendorong pembangunan Pantai Lasiana karena perkembangan Kota Kupang yang luar biasa pesat serta banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang mendatangi Kota Kupang untuk berbisnis dan berwisata. 

Karena itu, pemerintah harus siapkan pusat hiburan, pusat rekreasi publik yang lebih reprensentatif. "Kami berharap lokasi ini dibangun sarana rekreasi secara lengkap dan pengelolaannya diharapkan secara profesional, sehingga pengembangan, perawatan dan perbaikan dapat dilakukan secara mandiri," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwasata NTT Marius Ardu Jelamu sebelumnya mengatakan pengembangan kawasan wisata Pantai Lasiana akan diserahkan kepada pihak ketiga untuk mengelolanya.

"Kami akan memberikan kepada pihak swasta yang mengelola agar profesional dan berorientasi bisnis," katanya menegaskan.

Upaya untuk mewujudkan Pantai Lasiana menjadi Ancol Mini atau kawasan pariwisata modern, diperlukan alokasi anggaran yang besar sehingga bisa dikembangkan sebagai kawasan industri modern, termasuk mencegah berkeliaran buaya muara sehingga memberikan rasa aman dan memulihkan kepercayaan pengunjung untuk kembali ke Pantai Lasiana.

Saat ini, katanya lagi, pembangunan kawasan wisata Pantai Lasiana dibangun dalam dua tahap menggunakan anggaran dari APBD tahun anggaran 2015 dan 2016.

Pada anggaran tahun 2015 digelontorkan dana sebesar Rp4,4 miliar dan telah dibangun panggung terbuka, pos jaga, kamar mandi dan WC, pagar, lopo, tanggul pengaman, jalan setapak, instalasi listrik, tempat parkir, tandon air, gapura, dan permainan anak. 

Sedangkan untuk anggaran tahun 2016 juga dikucurkan dana sebesar Rp4,4 milliar untuk membangun kantor pengelola, labirin kaca, restoran, gedung peralatan laut, kamar mandi dan WC, menara pengawas, pagar, flying fox, panjat tebing, dan saluran air.