Pemulihan ekonomi NTT didorong kinerja empat lapangan usaha

id NTT,Bank Indonesia,BI Provinsi NTT,pemulihan ekonomi,PEN,ekonomi NTT

Pemulihan ekonomi NTT didorong kinerja empat lapangan usaha

Ilustrasi - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur di Jl El Tari Kota Kupang. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kondisi ini didukung dengan ekspektasi pelaku usaha dan rumah tangga terkait pengendalian virus Corona
Kupang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyebutkan pemulihan ekonomi di NTT pada 2021 meningkat didorong empat lapangan usaha yaitu pertanian, administrasi pemerintahan, perdagangan, dan konstruksi.

Kepala Perwakilan BI Proivinsi NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (22/4) menjelaskan akselerasi kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan di NTT tahun 2021 didorong implementasi program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

Program ini mendukung ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi melalui rantai nilai tambah dalam menggerakan ekonomi pedesaan di sektor riil, katanya.

Pembangunan lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah dengan luas 3.000 hektare (ha) untuk tanaman padi dan 2.000 ha untuk jagung juga berpotensi meningkatkan kinerja pertanian.

Di samping itu,  pemerintah Provinsi NTT tengah mengajukan pinjaman infrastruktur kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp491,78 miliar.

Pinjaman ini dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian berupa budidaya ikan kerapu, kakap, dan bandeng, budidaya tanaman porang, penangkaran bibit jagung.

Selain itu budidaya dan pengolahan kelor, serta pembibitan dan pemeliharaan ayam, babi, kambing dan sapi.

Ariawan mengatakan sementara kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor juga diperkirakan membaik pada 2021 seiring pembukaan akses perdagangan baik luar negeri maupun antardaerah.

"Kondisi ini didukung dengan ekspektasi pelaku usaha dan rumah tangga terkait pengendalian virus Corona atau COVID-19," katanya.

Dari sisi lapangan usaha administrasi pemerintah, pertanahan, dan jaminan sosial wajib juga diperkirakan meningkat sejakan dengan kenaikan pagu belanja APBN dan APBD provinsi NTT pada 2021.

Baca juga: BI libatkan seluruh UMKM dalam Gernas BBI di Labuan Bajo
Baca juga: BI targetkan ratusan UMKM NTT ikut festival Exotic Tenun 2021


Sementara kinerja lapangan usaha juga diperkirakan terus membaik dengan berlanjutnya pembangunan proyek strategis nasional serta pengembangan desninasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo.