Layanan Taksi di Labuan Bajo Amburadul

id bandara

Layanan Taksi di Labuan Bajo Amburadul

Bandara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT

Asita Nusa Tenggara Timur meminta Pemkab Manggarai Barat untuk menertibkan dan menata layanan taksi di Bandara Komodo Labuan Bajo, karena tidak memberi rasa nyaman bagi para penggunanya.
Kupang (Antara NTT) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur meminta Pemkab Manggarai Barat di Pulau Flores untuk menertibkan dan menata layanan taksi di Bandara Komodo Labuan Bajo, karena tidak memberi rasa nyaman bagi para penggunanya.

"Sistem layanan transportasi darat khususnya taksi di Bandara Komodo Labuan Bajo masih amburadul sehingga perlu ditertibkan dan ditata kembali untuk memberi rasa nyaman bagi para penggunanya," kata Ketua Asita (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) NTT Abed Frans ketika dihubungi Antara di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan bagaimana mungkin pemilik taksi dengan seenaknya menawarkan jasa layanannya langsung kepada para tamu yang baru turun dari pesawat dengan sistem negosiasi dan tawar-menawar harga kepada pengguna? "Ini layanan yang amburadul yang perlu segera ditata kembali," katanya menegaskan.

Menurut dia, layanan taksi di Bandara Komodo Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan nasional, semestinya ditata secara baik sehingga memberikan rasa nyaman kepada para penggunanya, terutama para wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.

Ia menyebutkan layanan taksi di daerah itu sering dikeluhkan para wisatawan, karena harganya ditentukan sendiri oleh para pemilik taksi yang terkadang harus dilalui melalui proses negosiasi yang panjang untuk mencapai kesepakatan harga.

"Saya pernah dapat komplain dari wisatawan asal Prancis soal layanan taksi di Labuan Bajo. Pasalnya, si wisatawan itu sudah membayar uang muka, tetapi besoknya taksi tersebut tidak datang. Ini kan sama halnya dengan pemerasan," katanya mencontohkan.

Menurut dia, layanan transportasi taksi di Kota Kupang jika dibandingkan dengan layanan taksi di Labuan Bajo, masih jauh lebih baik karena sudah terorganisasi dan tertata dengan baik.

Untuk itu, Abed berharap pemerintah setempat melakukan penertiban dan penataan ulang sistem trasportasi tersebut agar wisatawan domestik maupun mancanegara yang menggunakan jasa transportasi tersebut aman dan nyaman.

Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu juga menyoroti layanan transportasi taksi di Bandara Komodo karena sering dikeluhkan oleh para wisatawan.

"Wisatawan akan sangat tidak nyaman kalau ketika turun dari pesawat ditawari layanan transportasi apalagi kesannya memaksa," katanya kepada Antara secara terpisah.

Menurut dia, layanan jasa transportasi bandara yang tidak tertata hanya akan menciptakan pemandangan yang tidak nyaman bagi wisatawan, "Apalagi wisatawan sampai diteriak-teriaki untuk menggunakan jasa transportasi, itu sangat tidak profesional," katanya.

Untuk itu, ia meminta pemerintah setempat membenahi sistem transportasi secara profesional mengingat aspek keamanan dan kenyamanan menentukan kunjungan wisatawan.

Termasuk penentuan harga satuan layanan transportasi sehingga penyedia layanan tidak semena-mena menentukan harga yang sering kali dinilai mahal oleh para wisatawan.

"Di sisi lain penyedia jasa transportasi harus terorganisasi dan dipastikan memiliki lisensi sehingga ketika terjadi sesuatu yang merugikan maka wisatawan bisa mengkomplain dengan mudah untuk meminta pertanggungjawaban," katanya.