Rupiah menguat pasca bank sentral AS tahan suku bunga acuannya

id Rupiah,Dolar,Kurs,bursa

Rupiah menguat pasca bank sentral AS tahan suku bunga acuannya

Ilustrasi - Uang kertas rupiah Indonesia dengan kalkulator (ANTARA/Shutterstock/pri.))

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya saat ini berada di posisi 90,5, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,61
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat setelah bank sentral Amerika Serikat The Fed mempertahankan suku bunga acuannya.

Pada pukul 9.47 WIB, Rupiah menguat 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.470 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.500 per dolar AS.

"Dolar AS nampak turun di awal hari Kamis setelah pernyataan The Fed semalam yang masih mempertahankan kebijakan stimulus berjalan, walau mengakui adanya peningkatan ekonomi AS dan kenaikan tingkat inflasi," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, (29/4).

Fokus pasar pagi ini tertuju pada pidato Presiden AS Joe Biden yang akan membahas rencana APBN, investasi, dan pajak AS di hadapan kongres dan berpeluang menggerakkan dolar AS.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya saat ini berada di posisi 90,5, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,61.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kini berada di level 1,617 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,62 persen.

Dolar AS akan mendapatkan peluang penggerak harga kembali di malam hari pada data-data Advance GDP & Unemployment Claims dan Pending Home Sales.

Pada Rabu (28/4) lalu, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.500 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.485 per dolar AS.

Baca juga: IHSG berpotensi menguat usai keputusan The Fed