Surplus Daya Listrik Untuk Masyarakat Pulau

id Anwar

Surplus Daya Listrik Untuk Masyarakat Pulau

Anwar Pua Geno

Surplus daya listrik di Nusa Tenggara Timur jangan hanya diperuntukkan bagi pelanggan potensial, tetapi juga untuk masyarakat di wilayah kepulauan yang belum menikmati listrik.
Kupang (Antara NTT) - Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur H Anwar Pua Geno mengatakan surplus daya listrik di Nusa Tenggara Timur jangan hanya diperuntukkan bagi pelanggan potensial, tetapi juga untuk masyarakat di wilayah kepulauan yang belum menikmati listrik.

"Kalau surplus daya listrik di wilayah Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat bisa saja untuk pelanggan potensial, seperti bisnis dan industri, tetapi untuk NTT sebaiknya diberikan kepada masyarakat pulau yang belum menikmati listrik," katanya kepada Antara di Kupang, Rabu.

Politisi dari Fraksi Partai Golkar mengatakan hal tersebut menanggapi Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (JTBN), Djoko R Abumanan sebelumnya bahwa surplus listrik di kawasan Nusa Tenggara mulai terserap, karena adanya kerja sama pelanggan potensial.

"Di Nusa Tenggara saat ini telah surplus. Listrik mulai diserap, karena kami tanda tangan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), khususnya dengan pelanggan bisnis dan industri. Harapannya ini dapat berdapak positif bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat," kata Djoko Abumanan di Surabaya, Rabu.

Ia mengatakan, pelanggan potensial yang melakukan kerja sama Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) di wilayah Nusa Tenggara adalah pelanggan yang ada pada sektor tambak, kesehatan dan pendidikan dengan total daya sebesar 1,7 MVA.

Menurut Anwar Pua Geno, selama ini PT PLN (Persero) wilayah NTT membangun pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat yang bermukim di pulau-pulau kecil dan menyebar di daerah ini.

Namun belum menjawab seutuhnya kebutuhan itu, sehingga apabila ada surplus daya listrik, diharapkan tidak semata dibagikan kepada pelanggan potensial, tetapi perlu juga untuk pemenuhan pelanggan di pedalaman dan pulau-pulau terdepan.

Apalagi saat ini, PT PLN wilayah NTT sedang melakukan studi kelayakan terhadap pembangunan pembangkit listrik di tiga kabupaten, yaitu Rote Ndao, Sumba Barat Daya dan Lembata, untuk mengatasi krisis listrik yang sering dihadapi masyarakat di daerah itu.

"PLN masih melakukan pemilihan lokasi serta studi kelayakan dan penghitungan finansial untuk tiga proyek listrik yang segera diluncurkan PLN tahun 2017 dengan kapasitas yang sangat besar," kata mantan Ketua HMI NTT itu.

Ia mengatakan  jika disinergikan dengan surplus daya itu, maka akan berdampak maksimal untuk pemenuhan penerangan listrik negara bagi masyarakat di pulau-pulau dalam wilayah pedalaman dan terpencil serta terluar NTT.

PLN sebelumnya merinci surplus ketersediaan daya listrik khususnya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara masing-masing untuk Jawa Timur memiliki cadangan daya sebesar 2063 Megawatt (MW), dengan beban puncak sebesar 5.197 MW.

Untuk Bali memiliki cadangan daya sebesar 512 MW, dengan beban puncak sebesar 773 MW, NTB memiliki cadangan daya sebesar 74,01 MW, dengan beban puncak sebesar 351,48 MW, dan untuk NTT memiliki cadangan daya sebesar 36, 95 MW, dengan beban puncak sebesar 152,57 MW.