AS targetkan pejabat korup di Amerika Tengah

id Amerika Tengah,sanksi pejabat korup,AS

AS targetkan pejabat korup di Amerika Tengah

Migran Amerika Tengah mencoba mempertahankan diri mereka dengan batu saat serangan imigrasi dalam perjalanan mereka menuju Amerika Serikat, di Pijijiapan, Meksiko, Senin (22/4/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas/hp/cfo (REUTERS/JOSE CABEZAS)

Itu sejalan dengan komitmen kami untuk membela mereka yang memerangi impunitas
Washington (ANTARA) - Pemerintah Biden berencana untuk merilis pada akhir Juni daftar pejabat korup Amerika Tengah yang mungkin dikenai sanksi, kata seorang utusan AS kepada Reuters, ketika Washington berusaha mengurangi akar penyebab peningkatan migrasi ke perbatasan AS-Meksiko.

Ricardo Zuniga, utusan khusus Presiden Joe Biden untuk negara-negara Segitiga Utara Amerika Tengah Guatemala, Honduras dan El Salvador, juga mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan sanksi lebih lanjut terhadap pejabat di wilayah tersebut atas dugaan korupsi di bawah Global Magnitsky Act.

Pejabat AS melihat korupsi sebagai salah satu pendorong utama arus migran, bersama dengan kemiskinan, kekerasan geng dan dampak dari badai tahun lalu, dan ingin memastikan paket bantuan senilai $ 4 miliar (Rp57,6 triliun) yang disatukan untuk wilayah tersebut tidak jatuh ke tangan koruptor.

"Itu amanat Kongres. Kami memiliki tanggung jawab dan kami akan memenuhinya," kata Zuniga dalam sebuah wawancara pada Rabu (5/5). "Itu sejalan dengan komitmen kami untuk membela mereka yang memerangi impunitas."

Zuniga mengacu pada undang-undang yang disponsori o oleh Anggota DPR AS Eliot Engel saat itu dan disahkan oleh Kongres pada Desember yang mengharuskan Departemen Luar Negeri untuk mengumpulkan dalam 180 hari yang disebut Daftar Engel aktor korup di Segitiga Utara.

Pemerintah, katanya, akan memenuhi persyaratan kongres itu. Mereka yang menjadi sasaran kemudian dapat dikenakan larangan perjalanan ke Amerika Serikat, penyitaan properti AS dan larangan bagi orang Amerika untuk berbisnis dengan mereka. Namun dia menolak menyebutkan siapa saja yang mungkin akan dikenai sanksi.

Zuniga berbicara hanya beberapa hari sebelum pertemuan virtual antara Wakil Presiden Kamala Harris, yang ditugaskan oleh Presiden Joe Biden untuk memimpin upaya diplomatik untuk mengekang migrasi tidak sah, dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. Dia berencana mengunjungi Meksiko dan Guatemala pada 7 dan 8 Juni.

Harris dan Lopez Obrador diharapkan pada Jumat untuk membahas bagaimana membendung pergerakan migran, banyak dari mereka dari Amerika Tengah, ke perbatasan AS-Meksiko.

Baca juga: Senator AS desak Presiden Biden berikan sanksi lebih terhadap junta Myanmar
Baca juga: Biden sebut putusan terhadap Chauvin langkah besar menuju keadilan di AS


Di antara inisiatif Harris adalah mencoba membuat perusahaan AS berinvestasi lebih banyak di Segitiga Utara yang miskin.

Zuniga mengatakan banyak perusahaan AS tertarik untuk melakukan lebih banyak bisnis di kawasan ini tetapi "ada keraguan investasi" karena korupsi lokal, infrastruktur yang buruk dan masalah lainnya.

Sumber: Reuters