Pemerintah Manggarai ingatkan warga waspada kekeringan

id NTT,kekeringan di Manggarai,manggarai

Pemerintah Manggarai ingatkan warga waspada  kekeringan

Wakil Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Heribertus Ngambut saat membuka kegiatan rapat kordinasi menghadapi ancaman musim kemarau pada 2021 di Ruteng, Jumat (7/5/2021) (ANTARA/HO- Bagian Prokompim Pemkab Manggarai)

Hasil monitoring dilakukan BMKG selama sepuluh hari terakhir, persentase curah hujan kurang dari 50 milimeter
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur mengingatkan warga setempat untuk mewaspadai ancaman kekeringan yang melanda daerah itu pada puncak musim kemarau, Agustus 2021.

"Puncak musim kemarau di wilayah Kabupaten Manggarai terjadi pada Agustus 2021, sehingga perlu diantisipasi secara dini oleh semua perangkat daerah ini," kata Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut saat membuka rapat kordinasi menghadapi ancaman musim kemarau pada 2021 seperti dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Kabupaten Manggarai yang diterima di Kupang, Jumat, (7/5).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Manggarai memperkirakan puncak musim kemarau di Kabupaten Manggarai terjadi pada Agustus 2021.

Heribertus Ngabut menekankan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dalam mengantisipasi ancaman itu.

Ia juga mengingatkan tentang pentingnya koordinasi yang baik antarsektor, termasuk dalam menyiapkan data-data yang memadai.

Potensi bencana kekeringan yang dikhawatirkan melanda Kabupaten Manggarai di Pulau Flores itu, seperti kekurangan air bersih dan air minum yang berpotensi terjadi di Pulau Mules, kematian ternak akibat kekurangan air, kebakaran hutan, penebangan pohon secara ilegal, dan bencana sosial lainnya.

Kepala Stasiun BMKG Stasiun Meterologi Fransales Lega Manggarai Decky Irmawan mengingatkan semua pihak menyiapkan strategi menjelang kemarau panjang.

"Hasil monitoring dilakukan BMKG selama sepuluh hari terakhir, persentase curah hujan kurang dari 50 milimeter," kata dia.

Pada Mei, lanjutnya, Kecamatan Langke Rembong dengan curah hujan diperkirakan sedang dan wilayah lain, prakiraan curah dengan hujan rendah.

Ia berharap, selama daerah itu memasuki puncak musim kemarau agar masyarakat tidak membakar lahan yang tidak diperlukan.

Baca juga: Ratusan warga Manggarai Timur keracunan makanan dan satu meninggal
Baca juga: Manggarai gandeng BPOLBF promosikan pariwisata