Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 9,72 LS dan 119,36 BT, sekitar delapan kilometer arah barat daya Sumba Barat pada kedalaman 10 km, yang dirasakan juga di Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur pada skala intensitas I SIG BMKG (II MMI).
Kepala BMKG Kupang, Nusa Tenggara Timur Hasanudin mengatakan, gempa bumi yang melanda wilayah Sumba Barat pada Jumat pukul 10.10 WITA dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
"Gempa bumi Sumba Barat ini merupakan jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar lokal yang aktif di dasar laut sebelah selatan Pulau Sumba," katanya.
Menurut Hasanudin, gempa bumi Sumba Barat ini merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang aktif di dasar laut sebelah selatan Pulau Sumba.
Secara tektonik, kata dia, Pulau Sumba memiliki orientasi yang unik, karena letaknya di zona cekungan busur muka (fore arc basin), yaitu antara Cekungan Lombok dan Cekungan Sawu.
Namun demikian karena sisi bagian selatan Pulau Sumba berhadapan langsung dengan sistem subduksi lempeng, maka sangat mungkin di zona ini terdapat kompleks prisma akresi (accretionary complex) yang sarat dengan keberadaan sebaran sesar aktif.
Di zona inilah lokasi pusat gempa bumi dangkal Sumba Barat yang terjadi pagi ini. Sehingga dapat dipahami bahwa gempa bumi ini tidak dibangkitkan oleh aktivitas subduksi lempeng, katanya menjelaskan.
"Gempa bumi Sumba Barat ini merupakan jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar lokal yang aktif di dasar laut sebelah selatan Pulau Sumba," katanya.
Menurut Hasanudin, gempa bumi Sumba Barat ini merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal akibat aktivitas sesar lokal yang aktif di dasar laut sebelah selatan Pulau Sumba.
Secara tektonik, kata dia, Pulau Sumba memiliki orientasi yang unik, karena letaknya di zona cekungan busur muka (fore arc basin), yaitu antara Cekungan Lombok dan Cekungan Sawu.
Namun demikian karena sisi bagian selatan Pulau Sumba berhadapan langsung dengan sistem subduksi lempeng, maka sangat mungkin di zona ini terdapat kompleks prisma akresi (accretionary complex) yang sarat dengan keberadaan sebaran sesar aktif.
Di zona inilah lokasi pusat gempa bumi dangkal Sumba Barat yang terjadi pagi ini. Sehingga dapat dipahami bahwa gempa bumi ini tidak dibangkitkan oleh aktivitas subduksi lempeng, katanya menjelaskan.
