Puting Beliung Landa Timor Tengah Utara

id TTU

Puting Beliung Landa Timor Tengah Utara

Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Fernandes sedang meninjau lokasi sekolah di Desa Nian, Kecamatan Miomafo Tengah yang diterjang puting beliung. (Foto ANTARA/Hironimus Bifel)

"Saya baru pulang dari lokasi bencana dan jelas itu bangunan swadaya masyarakat yang rusak akibat hujan lebat disertai angin kencang kemarin," kata Raymundus Fernandes.
Kupang (Antara NTT) - Bencana angin puting beliung dilaporkan telah memporak-porandakan sejumlah bangunan dan sekolah di Dusun A, Desa Nian, Kecamatan Miomafo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Sau Fernandes bersama rombongan, Selasa, langsung terjun ke lokasi bencana untuk mengambil langkah-langkah konkrit, terutama kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.

"Pak Bupati (Timor Tengah Utara) bersama rombongan sudah meninjau langsung kondisi bencana di Nian, sekaligus membantu kelancaran dalam kegiatan belajar-mengajar," kata Kepala SMPN Satu Atap Nian Maria Roalinda Bano di Nian, Selasa, (14/11).

Ia dihubungi Antara terkait tindaklanjut pascabencana angin puting beliung dan kebijakan lanjutan agar kelangsungan kegiatan belajar mengajar tetap lancar.

"Kami sudah ada inisiatif untuk memindahkan kegiatan belajar-mengajar ke Sekolah Dasar Nian. Dan inisitif itu diperkuat dengan petunjuk dari Pak Bupati, sambil menunggu tindaklanjut pendirian kembali gedung itu secara permanen oleh pemerintah pada tahun 2018," katanya.

"Kami terharu dan mengapresiasi respon cepat dari pak Bupati terkait bencana alam itu dan berharap ada tindaklanjut pada tahun-tahun mendatang sesuai dengan kondisi yang ada," katanya lagi.

Sebab empat ruang kelas yang selama ini digunakan sekitar 112 orang iswa/siswi SMPN Satu Atap ini belajar dan satu ruang bagi 19 orang guru dan pengawai ini rusak total diterjang angin puting beliung pada Senin petang (13/11).

"Sudah tiga tahun kami ber-KBM satu atap di SDK Nian dan baru pada Juli 2017, pihak komite dan orangtua murid dari sekolah itu bergotong royong membangun secara swadaya gedung darurat, karena dari waktu ke waktu jumlah siswa bertambah dan membutuhkan ruang belajar mengajar," katanya.

Ia mengatakan SMPN ini telah menamatkan 32 siswa angkatan pertama pada 2016 dan karena itu apabila ada rencana untuk membangun permanen gedung itu, kami memberi apresiasi.

Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, disela-sela peninjauan lokasi bencana mengatakan, ada prosedural untuk mendirikan Unit Sekolah Baru, karena itu inisiatif masyarakat Nian ini sudah direpon dengan menerbitkan izin operasional sekolah, sedangkan gedungnya sementara berproses untuk dimasukan dalam APBD 2018.

Sementara bagi penduduk yang rumahnya ikut rusak diterjang angin puting beliung itu, segera disalurkan bantuan untuk tanggap darurat. "Hari ini sedang didistribusikan bantuan seng bagi rumah penduduk yang rusak akibat bencana itu," katanya.

Bakal calon gubernur NTT ini berharap publik atau oknum tetentu tidak memanfaatkan keadaan ini untuk mempolitisir dan menggiring opini publik ke ranah politik karena ini murni bencana alam, sebab siapapun tidak menginginkan adanya bencana dan bencana inipun tidak ada hubungannya dengan politik.

"Saya baru pulang dari lokasi bencana dan jelas itu bangunan swadaya masyarakat yang rusak akibat hujan lebat disertai angin kencang kemarin," katanya.

Ia mengatakan telah membuat langkah kongkrit dengan memindahkan proses belajar mengajar ke SD NIan sambil memproses pembangunan gedung baru.

Sebelumnya pada Senin, sekitar pukul sekitar pukul 14.00 wita terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang mengguyur dan menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten TTU.

Hujan yang disertai angin kencang itu berubah seketika menjadi puting beliung dan memprodak-porandakan gedung SMPN Satap Nian dan sejumlah rumah penduduk di desa itu.

Untungnya tidak ada korban jiwa, kecuali bangunan dan rumah penduduk yang ruddak ringan hingga berat, namun telah ada penanganan sesuai dengan prosedur tetap bencana alam.