ASITA NTT Apresiasi Website Destinasi

id Apresiasi

ASITA NTT Apresiasi Website Destinasi

Pesona Labuan Bajo di Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT

ASITA mengapresiasi langkah Dinas Pariwisata setempat yang meluncurkan dua website destinasi anyar www.dispar.nttprov.go.id dan www.newtourismterritory.com.
Kupang (Antara NTT) - Ketua Association of Indonesia Tours and Travel Agency (ASITA) Nusa Tenggara Timur Mans Betekeneng mengapresiasi langkah Dinas Pariwisata setempat yang meluncurkan dua website destinasi anyar www.dispar.nttprov.go.id dan www.newtourismterritory.com.

"Kita mengapresiasi langkah ini untuk pengembangan dan promosi destinasi pariwisata yang efektif dan efisien kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara," katanya di Kupang, Rabu.

Ia menyebut dua website itu memiliki perbedaan dari sisi konten. Situs www. dispar.nttprov.go.id menampilkan berita, event, serta identitas Dinas Pariwisata NTT.

Sedangkan www.newtourismterritory.com menampilkan semua objek wisata di NTT. "Situs itu juga memajang kuliner, jumlah dan tarif hotel, biaya transportasi antardaerah, dan jenis transportasi yang digunakan menuju destinasi wisata," katanya.

Menurut dia kemajuan teknologi memang menuntut semua pihak, terutama pihak Dinas Pariwisata untuk mengembangkan pariwisata berbasis digital.

"Dua website khusus pariwisata itu menandai dimulainya promosi berbasis digital sebagai sebuah strategi pemasaran yang jitu," katanya.

Dia berharap dua website itu memudahkan wisatawan mendapatkan berbagai informasi saat menghabiskan waktu di NTT.

"Ini semua untuk kemudahan pengembangan pariwisata ke depan. Kami punya mimpi semua pengelolaan pariwisata berbasis digital," katanya.

Meskipun demikian dia meminta Dinas Pariwisata NTT untuk terus memperhatikan destinasi yang dipromosikan.

Menurut dia, Dinas Pariwisata NTT harus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian destinasi wisata. Secara khusus, tentang kebersihan di objek wisata dan sekitarnya.

"Pengalaman kami meng-handle paket wisata, banyak keluhan wisatawan bahwa promosinya lebih indah dan serba bagus, tetapi setelah berada di lokasi destinasi kondisinya jauh dari aslinya," katanya.

Artinya, kata dia, persoalan-persoalan akses transportasi dan komunikasi masih bisa ditoleransi keberadaannya, tetapi soal kebersihan dan hieginitas lingkungan destinasi pariwisata masih harus diperhatikan.

Karena itu, kata Betekenang, harus melibatkan semua pihak dan dinas terkait di kabupaten, terutama yang berurusan dengan sanitasi, agar tetap menarik dan mendapat simpati wisatawan dari dalam dan luar negeri.