Pasangan Beny-Beny Akhirnya "Pisah Ranjang"

id demokrat

Pasangan Beny-Beny Akhirnya "Pisah Ranjang"

Ferdinandus Leu

Sekretaris DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur Ferdinandus Leu yang dikonfirmasi Antara melalui pesan WhatsAAp, Senin, membantah bahwa paket Beny-Beny sudah resmi bercerai.
Kupang (Antara NTT) - Pasangan Beny Kabur Harman-Beny Litelnoni yang digadang-gadang Partai Demokrat dan sejumlah partai koalisi sebagai calon Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018-2023, akhirnya pisah ranjang sebelum deklarasi.

Namun, Sekretaris DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur Ferdinandus Leu yang dikonfirmasi Antara melalui pesan WhatsAAp, Senin, membantah bahwa paket Beny-Beny sudah resmi bercerai.

"Kami sedang menimbang-nimbang dua tokoh asal Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk mendampingi Pak Beny (Beny Kabur Harman) sebagai wakil gubernur, yakni Paul VB Mella dan Beny Litelnoni dalam ajang Pilgub NTT 2018," katanya.

Paul VB Mella yang dilirik itu adalah Bupati Timor Tengah Selatan saat ini, serta Beny Litelnoni adalah mantan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT periode 2013-2018.

Keinginan kuat dari Partai Demokrat untuk merekrut salah satu di antara dua tokoh tersebut, karena Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan basis pemilih terbesar di Nusa Tenggara Timur.

Ia menjelaskan Partai Demokrat sudah mengirim tim untuk mendengarkan aspirasi akar rumput dari 22 kabupaten/kota, tentang figur yang paling layak untuk disandingkan dengan Beny Kabur Harman, putra Manggarai itu.

"Jadi keputusan akhir tentang siapa yang menjadi pendamping Beny Kabur Harman sangat tergantung pada aspirasi akar rumput. Jadi paket Beny-Beny belum pisah ranjang," kata Leu menegaskan.

Ia menambahkan jika aspirasi akar rumput lebih menghendaki Paul Mella sebagai pendamping Beny Kabur Harman, maka Partai Demokrat bersama partai koalisi akan mengikuti kehendak akar rumput.

Ia menegaskan hingga saat ini Partai Demokrat belum ada keputusan final untuk mengusung Beny-Beny atau Beny-Mella, karena masih menunggu aspirasi dari kalangan akar rumput.

Dia berharap, paling lambat dalam bulan Desember ini, Partai Demokrat sudah menentukan sikap politik untuk mengusung paket calon, termasuk partai koalisi.