Akademisi apresiasi langkah Presiden selamatkan rakyat dari COVID-19

id ppkm,ntt,ahmad atang

Akademisi apresiasi langkah Presiden selamatkan rakyat dari COVID-19

Akademisi dari Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Langkah presiden tersebut perlu diberikan apresiasi karena secara tegas mengambil keputusan yang beriko demi penyelamat rakyat dan negara. Oleh karena itu, langkah ini tidak harus diperdebatkan apalagi membangun logika tandingan
Kupang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang, MSi memberikan apresiasi atas langkah Presiden Jokowi karena secara tegas mengambil keputusan yang beresiko demi menyelamatkan rakyat dan negara dari ancaman COVID-19.

"Langkah presiden tersebut perlu diberikan apresiasi karena secara tegas mengambil keputusan yang beriko demi penyelamat rakyat dan negara. Oleh karena itu, langkah ini tidak harus diperdebatkan apalagi membangun logika tandingan," kata Ahmad Atang kepada ANTARA di Kupang, Sabtu, (3/7) terkait keputusan PPKM Darurat.

Selama ini kebijakan PPKM telah diserahkan kepada masing-masing kepala daerah untuk memutuskan sesuai dengan kondisinya, namun kali ini presiden mengumumkan langsung karena masalah pendemi ini menjadi sangat serius.

Menurut Ahmad Atang, seharusnya pemerintah mengambil sikap lebih dari PPKM, yakni lockdawn agar mobilitas keluar dan masuk Jawa-Bali menjadi tertutup namun pemerintah memilih PPKM sehingga tetap memberi ruang bepergian bagi masyarakat.

Dalam hubungan dengan itu, masyarakat juga harus melihat langkah pemerintah ini sebagai bentuk hadirnya negara ketika masyarakat mengalami problem

Baca juga: PPKM Darurat untuk keselamatan bersama

Sungguh pun begitu, rasanya keputusan PPKM Darurat ini dapat dikatakan sangat terlambat karena meningkatkan kasus  secara signifikan telah berlangsung hampir dua Minggu sehingga PPKM sebetulnya keputusan yang bijak dari pemerintah namun terkesan terlambat. 

Baca juga: Organisasi kemanusiaan sesuara sukseskan PPKM Darurat Jawa-Bali

Namun demikian, jika PPKM ternyata tidak memberikan efek menurunnya kasus covid maka tidak pilihan lain, yakni lockdown mesti diberlakukan. 

Baca juga: Presiden minta masyarakat tetap tenang selama PPKM Darurat

"Kebijakan awal ini masih sebatas Jawa-Bali dan diyakini jika di wilayah lain seperti Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan akan diberlakukan PPKM jika penyebaran covid tidak terkendali lagi di daerahnya," kata Ahmad Atang.