Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Isyak Nuka telah mencabut surat larangan terbang bagi angkutan udara untuk masuk daerah kategori zona merah COVID-19.
"Surat edaran tentang larangan terbang ke wilayah zona merah sudah kami cabut kembali," kata Isyak Nuka kepada ANTARA di Kupang, Rabu, (7/7).
Isyak Nuka mengatakan hal itu terkait kebijakan Pemerintah NTT yang membatalkan kembali larangan terbang angkutan udara ke daerah zona merah COVID-19 guna mencegah penularan COVID-19.
Isyak Nuka mengatakan segera merumuskan kebijakan lebih lanjut terkait layanan Angkutan Udara, Laut dan Penyebrangan selama pemberlakukan PPKM mikro di NTT.
Ia mengatakan, pelayanan angkutan udara, laut dan penyeberangan di provinsi berbasis kepulauan ini tetap beroperasi seperti semula.
"Kami tegaskan seluruh operasional penerbangan tetap beroperasi secara normal mengikuti peraturan Nasional sampai dengan ketentuan lebih lanjut," kata Isyak Nuka.
Menurut Isyak Nuka, apabila terdapat peraturan atau kebijakan pembatasan pelayanan angkutan udara, laut dan penyeberangan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah Propinsi NTT dikemudian hari akan disosialisasikan terlebih dahulu sebelum berlakunya peraturan atau kebijakan dimaksud.
"Pembatasan penerbangan dan penyeberangan yang dikeluarkan pada Rabu (6/7) akan ditarik dan direvisi karena surat kita itu terlalu mendadak tidak memberi ruang dan kesempatan kepada masyarakat,"tegasnya.
Apalagi, para penumpang sudah terlanjur membeli tiket ke tempat tujuan mereka.
Baca juga: TransNusa diminta menggudara lagi
"Apabila ada aturan baru nantinya akan disosialisasikan terlebih dahulu sebelum mulai diberlakukan agar diketahui masyarakat,"tegasnya.
Dishub NTT cabut larangan terbang ke daerah zona merah
Pesawat Citilink mendarat di Bandara Udara So'a, Bajawa, Provinsi Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu. (Antara/ Benny Jahang)
...Surat edaran tentang larangan terbang ke wilayah zona merah sudah kami cabut kembali
