Bisnis ternak antar daerah di NTT capai Rp81,8 miliar

id Hewan ternak, kota kupang,lalulintas ternak,nyy,ntt,Karantina ende

Bisnis  ternak antar daerah di NTT capai Rp81,8 miliar

Petugas Karantina Pertanian Ende memeriksa kesehatan kambing yang akan dijual. ANTARA/Ho-Karantina Pertanian Ende.

...Sampai pertengahan Juli 2021 ini, pengiriman hewan besar seperti sapi dari Pulau Flores dan Lembata mencapai 27.962 ekor dengan nilai Rp81,8 miliar
Kupang (ANTARA) - Karantina Pertanian Ende, propinsi Nusa Tenggara Timur mencatat selama semester satu, bisnis hewan ternak antar daerah alami kenaikan dengan nilai transaksi mencapai Rp81,8 miliar.

"Sampai dengan pertengahan Juli 2021 ini, pengiriman hewan besar seperti sapi, kerbau, kuda dan kambing dari Pulau Flores dan Lembata mencapai 27.962 ekor dengan nilai Rp81,8 miliar," kata Kepala Karantina Pertanian Ende Konstan kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Selasa, (20/7).

Catatan itu  berdasarkan pada data sistem perkarantinaan, Indonesia Quarantine Full Automation System-red (IQFAST) Karantina Pertanian Ende. Hewan ternak yang dilalulintaskan mengalami peningkatan jika dibandingkan pada periode yang sama bulan Juli 2020, Year on Year (YoY). Kenaikan mulai dari 56,7 persen untuk lalu lintas tiap jenis hewan ternak besar ke daerah lain,”

Kostan menjelaskan, jumlah ternak sapi yang dilalulintaskan mengalami peningkatan pada tahun 2021 yakni sebanyak 4.725 ekor dengan frekuensi 152 kali atau naik 56,7 perse yang pada tahun 2020 hanya 3.014 ekor dengan frekuensi 71 kali.

Kemudian kerbau dari 736 ekor dengan frekuensi 36 kali meningkat pada tahun 2021 menjadi 1.672 ekor dengan frekuensi 87 kali atau naik 127,7persen. Sementara Kuda dari 104 ekor dengan frekuensi 23 kali menjadi 360 ekor dengan frekuensi 70 kali atau naik 246,1persen.

Kemudian yang terakhir adalah hewan kambing dari semula 10.920 ekor dengan frekuensi 155 kali menjadi 21.205 ekor dengan frekuensi 481 kali atau naik 94,1 persen.

Hewan ternak itu dikirim ke beberapa wilayah di nusantara seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa Barat. Dan ia mengakui menjelang Idul Adha baik tahun 2021 dan tahun-tahun sebelumnya lalu lintas hewan ternak besar mengalami peningkatan.

"Kami melakukan pengawasan di tempat pengeluaran di seluruh wilayah Flores dan Lembata. Tindakan karantina dilakukan sebelum hewan dilalulintaskan, untuk memastikan komoditas asal sub sektor peternakan ini sehat, layak dan aman dikonsumsi oleh masyarakat," imbuhnya.

Kostan menambahkan, bahwa pihaknya mendorong para peternak melalui kerja sama, pendampingan dan juga percepatan pelayanan tindakan karantina.

Baca juga: Karantina Surabaya gagalkan masuknya 380 burung ilegal dari Ende, Flores

Baca juga: Pemkab Ende siapkan stadion sepak bola karantina pasien COVID-19


Kostan pun mengajak agar pelaku agribisnis dan investor dapat bersama-sama menggerakkan subsektor peternakan di Pulau Flores, sehingga peternakan bisa lebih maju, mandiri, dan modern.