NTT prioritaskan bangun 78 ruas jalan provinsi hingga 2022

id NTT, dinas PUPR NTT, pembangunan jalan, ruas jalan provinsi

NTT prioritaskan bangun 78 ruas jalan provinsi hingga 2022

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTT Maksi Nenabu. ANTARA/Benediktus Jahang

...Dari target 78 ruas jalan provinsi yang menjadi prioritas untuk dibangun, terdapat 32 ruas yang sudah dalam proses tender
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memprioritaskan pembangunan sebanyak 78 ruas jalan provinsi yang rusak tersebar di 22 kabupaten dan kota hingga 2022.

"Dari target 78 ruas jalan provinsi yang menjadi prioritas untuk dibangun, terdapat 32 ruas yang sudah dalam proses tender," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTT Maksi Nenabu dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Rabu, (28/7).

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan upaya pemerintah provinsi NTT untuk membenahi infrastruktur ruas jalan provinsi yang rusak.

Maksi mengatakan target pembangunan ruas jalan provinsi pada awalnya sebanyak 904 ruas, namun alokasi anggaran dibatasi karena dialihkan untuk mendukung penanganan pandemi COVID-19.

Pembangunan jalan provinsi ini, kata dia, tidak seluruhnya menggunakan konstruksi aspal hotmix atau hot roller sheet (HRS), namun dikombinasikan dengan grading operation (GO) atau pengerasan jalan dengan membuat lapisan berbutir dari sertu gunung atau kali.

Selain itu juga menggunakan GO plus yakni dengan memodifikasi struktur yang dicampur dengan semen dan zat adiktif.

"Penggunaan material kombinasi ini lebih murah karena apabila menggunakan aspal semua maka dibutuhkan dana lebih dari Rp4 triliun," katanya.

Menurut Maksi, penyelesaian ruas jalan provinsi menggunakan tiga sumber anggaran penyelesaian yakni dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) dan pinjaman daerah.

Baca juga: PUPR : 656 unit Sarhunta di Labuan Bajo selesai dibangun
Baca juga: PUPR bangun 1.000 unit rumah khusus relokasi bencana di NTT


Terkait dana pinjaman daerah, ia mengatakan terdapat dua sumber pendanaan yakni dari Bank NTT sebesar Rp149,7 miliar untuk 15 ruas jalan dengan panjang 108 km dan pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp189,7 miliar untuk 16 ruas jalan sepanjang 153 km.