Cawagub Nomleni tanam padi bersama petani Sabu

id Nomleni

Cawagub Nomleni tanam padi bersama petani Sabu

Calon Wakil Gubernur NTT Emilia Nomleni (tiga dari kiri) sedang menanam padi bersama para petani di Pulau Sabu Raijua. (ANTARA Foto/Istimewa)

Kami optimstis ibu Emilia Nomleni tetap mendapat dukungan penuh dari masyarakat terlebih para pemilih dari kalangan kaum perempuan," kata Frans Lebu Raya.
Kupang (AntaraNews NTT) - Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018-2023, Emilia Nomleni, Senin, melakukan kegiatan kampanye dengan menanam padi bersama para petani yang tergabung dalam kelompok Prima Tani di Desa Raeloro, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua.

Cagub yang diusung PDI Perjuangan ini tampak menggunakan baju kemeja putih dan celana jeans pendek warna biru, bersama petani turun ke tengah sawah untuk menanam pagi.

"Apa yang dilakukan calon yang diusung PDI Perjuangan ini untuk menunjukkan keberpihakan pada kaum marhaen (petani dan nelayan) di provinsi berbasis kepulauan itu," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sabu Raijua, Paulus Tuka.

Nomleni mengatakan, jika terpilih dalam Pilgub NTT 2018, maka akan bersama rakyat berjuang untuk mewujudkan kedaulatan pangan di daerah itu. "Tentu dengan memanfaatkan semua potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap daerah di NTT," katanya.

Dia juga berjanji akan memberikan prioritas pada pembangunan infrastruktur yang bisa menampung dan mengalirkan air ke wilayah-wilayah yang potensial untuk mengembangkan padi.

Selain itu, akan berusaha untuk memberikan perhatian serius pada masalah pupuk bersubsidi agar para petani tidak harus mengalami kesulitan mendapatkan pupuk. Kelompok Prima Tani merupakan gabungan dengan 23 kelompok tani dengan anggota lebih dari 250 petani.

"Setelah menanam padi bersama para petani, Emilia yang berpasangan dengan Marianus Sae dalam Pilgub NTT itu melakukan dialog dengan para petani dan nelayan pada sejumlah titik di daerah itu," tambah Paulus Tuka.

Dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan ini, Emilia Nomleni tampaknya akan terus berjalan sendirian sampai garis akhir, karena pasangannya Marianus Sae, sedang berurusan hukum dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.

Perempuan dukung
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menyatakan optimistis para pemilih perempuan di provinsi kepulauan ini akan mendukung calon wakil gubernur Emilia Nomleni yang diusung bersama calon gubernur Marianus Sae untuk bertarung pada Pikada 2018.

"Kami optimstis ibu Emilia Nomleni tetap mendapat dukungan penuh dari masyarakat terlebih para pemilih dari kalangan kaum perempuan," kata Frans Lebu Raya yang juga Gubernur NTT itu di Kupang, Senin. 

Pasangan Marianus Sae dan Emilia Nomleni telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai cagub-cawagub yang diusung Partai PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk bertarung dalam Pilkada 2018. 

Lebu Raya menjelaskan, meskipun Cagub Marianus Sae sedang menghadapi masalah hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun partai telah memutuskan untuk terus mendukung kedua pasangan calon tersebut. 

Marianus Sae telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas kasus dugaan suap pasca operasi tangkap tangan (OTT) yang terjadi pada Minggu (11/2) lalu di Surabaya, Jawa Timur. 

Ia mengatakan, pasangan calon yang diusung tersebut tidak bisa ditarik kembali karena aturan tidak memungkinkan sehingga harus terus maju.

"Memang konsekuensinya karena Pak Marianus tengah menjalani proses hukum maka yang berjuang di lapangan yach calon wakilnya Emilia Nomleni," katanya. 

Ia mengatakan, pimpinan partai berlambang banteng gemuk bermoncong putih itu telah menginstruksikan semua struktur hingga ke tingkat desa atau dusun untuk terus berjuang memenangkan pasangan calon yang ada. 

Emilia Nomleni, lanjutnya, akan berkeliling ke seluruh wilayah NTT untuk berkampanye dan akan berhadapan dengan tiga pasangan lainnya yang juga melakukan kampanye. 

Ke tiga pasangan calon itu di antaranya, Esthon L Foenay-Christian Rotok yang diusung Partai Gerindera dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Menyusul pasangan Beny K Harman (BKH)-Benny Litelnoni yang diusung Demokrat, PKS dan PKPI, serta pasangan calon, Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nai Soi yang diusung Partai Nasdem, Golkar dan Partai Hanura. 

Lebu Raya meyakini meskipun Emilia Nomleni berkampanye sendiri tanpa pasangan, namun tetap akan mendapat simpati dan dukungan besar dari masyarakat setempat terutama kalangan pemilih perempuan. 

"Kami akan terus maju, dan pasti ada dukungan, saya bilang masa kaum perempuan membairkan seorang perempuan berjuang sendiri," katanya