Jurnalis NTT deklarasi dukung pilkada damai

id Wartawan

Jurnalis NTT deklarasi dukung pilkada damai

Para wartawan di NTT yang tergabung dalam berbagai organisasi profesi, Rabu (21/2) mendeklarasikan Pilkada Damai 2018 bersama Polda Nusa Tenggara Timur di Kupang. (ANTARA Foto/Aloysius Lewokeda)

"Deklarasi ini harus tidak sekedar kata-kata namun wujud komitmen kita sebagai jurnalis dalam mendukung Pilkada 2018. Kalau terjadi konflik maka jurnalis dan media harus berada di garis depan untuk meredamnya," kata Dion DB Putra.
Kupang (AntaraNews NTT) - Para jurnalis dari media cetak, elektornik, maupun daring di Nusa Tenggara Timur, yang berasal dari sejumlah organisasi profesi tingkat daerah seperti PWI, AJI, IJTI, AMSI, di Kupang, Rabu, menggelar deklarasi mendukung Pilkada 2018 yang berlangsung secara damai.

Deklarasi tersebut mendapat dukungan penuh dari institusi kepolisian setempat yang dihadiri Kepolda NTT Irjen Polisi Raja Erizman beserta wakil dan jajarannnya.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi NTT Dion DB Putra, mengatakan deklarasi itu merupakan bagian dari janji para jurnalis mendukung aparat keamanan (Polri) dalam menciptakan Pilkada 2018 yang berlangsung aman, lancar, dan damai.

Untuk itu, lanjutnya, para jurnalis wajib mengedepankan kode etik keprofesian yang diembannya dalam meliput berbagai tahapan perhelatan pesta demokrasi lima tahunan di provinsi Selaksa Nusa itu.

"Deklarasi ini harus tidak sekedar kata-kata namun wujud komitmen kita sebagai jurnalis dalam mendukung Pilkada 2018 hingga Pilpres dan Pileg 2019 nantinya, kalau terjadi konflik maka jurnalis dan media berada di garis terdepan untuk meredamnya," kata Pemimpin Redaksi Harian Umum Pos Kupang itu. 
     
Dion Putra juga mengajak para jurnalis setempat agar tetap menjaga netralitas dan independensinya dalam memberitakan berbagai informasi terkait Pilkada kepada masyarakat

Ia mengakui, jurnalis sebagai pribadi yang memiliki hak politik, bisa saja menjatuhkan pilihannya pada pasangan calon tertentu namun dalam konteks pemberitaan seorang jurnalis ditutut untuk adil. 

"Adil artinya harus proposional dalam memberitakan setiap pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada, jangan hanya menonjolkan calon tertentu seperti yang dilakukan para partisipan, karena kalau berlaku seperti partisipan seorang meski merefleksikan diri apakah dia jurnalis atau bukan," katanya.

Kapolda NTT Irjen Polisi Raja Erizman, pada kesempatan itu mengapresiasi komitmen para jurnalis setempat untuk mendukung kepolisian dalam menciptakan nuansa Pilkada yang amam dan damai.

"Ini merupakan langkah penting untuk kita semua, kami tentu mendukung penuh komitmen rekan-rekan jurnalis ini, mari bersama-sama jurnalis dan Polri bergandengan menciptakan suasana Pilkada yang sejuk dan damai," katanya.

Ia mengakui, peran media massa sangat menentukan sukses tidaknya maupun aman tidaknya, pelaksanaan sebuah perhelatan Pilkada.  "Karena media mampu mengecilkan hal-hal yang besar, juga namun juga mampu membuat hal-hal kecil menjadi besar dalam hitungan sekejap," katanya.

Ia berharap, komitmen yang sudah dideklarasikan para jurnalis itu dijalankan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab dalam menyajikan pemberitaan. "Deklarasi ini jangan hanya diucapkan saja tapi saya melihat ini sebagai janji rekan-rekan jurnalis kepada diri sendiri dan kepada Tuhan," katanya.