Legislator minta penyediaan ATM botol Suroboyo Bus diperluas

id ATM botol,suroboyo bus,pemkot surabaya,DPRD Surabaya

Legislator minta penyediaan ATM botol Suroboyo Bus diperluas

Suroboyo Bus baru saat diparkir di halaman Balai Kota Surabaya (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

jumlah ATM botol perlu diperbanyak terutama di tempat-tempat strategis seperti kantor kecamatan, kelurahan, kampus, dan terminal
Surabaya (ANTARA) - Legislator meminta Pemerintah Kota Surabaya memperluas penyediaan ATM botol di beberapa tempat guna mempermudah penukaran botol plastik menjadi tiket yang bisa digunakan untuk naik Suroboyo Bus.

Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya William Wirakusuma di Surabaya, Jumat (27/8), mengatakan, beberapa armada Suroboyo Bus sekarang ini telah dilengkapi dengan reverse vending machine atau ATM botol.

"ATM Botol ini sangat membantu dan mengurangi beban kerja petugas. Saya berharap ke depan bisa diadakan juga di luar bus," katanya.

Menurut dia, jumlah ATM botol perlu diperbanyak terutama di tempat-tempat strategis seperti kantor kecamatan, kelurahan, kampus, dan terminal. Selain untuk kemudahan, lanjut dia, hadirnya alat ini juga bisa meningkatkan budaya pilah sampah masyarakat Suroboyo.

Ketua Fraksi PSI Surabaya ini menambahkan bahwa harga alat tersebut tidak terlalu mahal, kisaran Rp40 juta- Rp70 juta rupiah per unit. Untuk Surabaya yang memiliki APBD hampir Rp10 triliun, jumlah tersebut tidaklah besar.

Apalagi manfaatnya cukup luas tidak hanya untuk kemudahan layanan transportasi, tetapi untuk membangun budaya pilah sampah. Anggaran pengelolaan sampah sendiri di Surabaya mencapai ratusan miliar rupiah.

"Saya sempat baca-baca berita bahwa alat ini sudah bisa diproduksi oleh anak-anak dalam negeri. Kemarin ada mahasiswa yang bikin kajian bisa bikin alat ini dengan biaya sekitar Rp30 juta. Surabaya punya ribuan siswa SMK dan mahasiswa teknik, harusnya bisa," kata William.

Diketahui pola penyediaan ATM Botol ini bisa bersifat produksi dan sewa. Jika anak-anak Surabaya bisa produksi sendiri tentu akan sangat membantu. Sistem sewa bisa kerja sama dengan pihak ketiga yang menyewakan jasa pengelolaan sampah melalui pengadaan dan perawatan ATM Botol.

"Saya pribadi lebih suka kalau bisa produksi sendiri supaya jumlah dan harganya bisa disesuaikan. Apalagi kalau produksi sendiri kan ada rasa memiliki dan rasa bangga. Kita harus sambungkan masalah sosial dengan inovasi universitas, salah satu contoh nyatanya ya lewat ini," kata William.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya meluncurkan armada, rute, dan sistem pembayaran baru elektronik untuk Suroboyo Bus di Balai Kota Surabaya, Senin (23/8).

Wali kota meresmikan delapan bus baru untuk melengkapi 20 armada yang sudah beroperasi sebelumnya. Armada baru ini juga untuk melayani rute baru dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) - Mayjend Jono Soewojo.

Selain itu, sistem pembayarannya juga sudah ada pilihan, bisa menggunakan sampah botol plastik, bisa melakukan pembayaran non tunai (elektronik) melalui scan QRIS yang terhubung dengan Gopay, Ovo, serta berbagai aplikasi pembayaran nontunai lainnya.