Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat melakukan tiga langkah strategi guna mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
"Ada beberapa program kegiatan dilakukan oleh dinas yang bersumber dari APBD baik Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik maupun Dana Alokasi Khusus (DAU)," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Augustinus Rinus di Labuan Bajo, Senin, (20/9).
Dia mengatakan, upaya yang dilakukan yakni penguatan sumber daya manusia berupa pelatihan dan pendampingan.
Pertama, dinas mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelatihan ekonomi kreatif.
Dia menyebut, ada beberapa sub sektor yang menjadi andalan seperti kuliner dan sektor lain yang terus didorong oleh pemerintah.
Berikutnya, dinas memfasilitasi pelatihan homestay berupa pengelolaan homestay. Pelatihan itu akan diikuti pendampingan selama kurang lebih tiga bulan.
Selain itu, pemerintah juga melakukan penataan destinasi di luar Taman Nasional Komodo (TNK).
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat, kunjungan wisatawan ke TNK selama 2019 sebanyak 68 persen.
Angka itu meningkat menjadi 77,23 persen pada tahun 2020.
Baca juga: BPOLBF siapkan aspek 3A dukung KTT G-20 di Labuan Bajo
Oleh karena itu dia berharap penataan tersebut akan meningkatkan kunjungan ke luar destinasi wisata TNK.
Baca juga: BPOLBF: Pemda usul tema pembangunan pariwisata berkelanjutan
"Ini yang mau didorong agar wisatawan mau mengunjungi destinasi di luar TNK. Contohnya Istana Ular, Cunca Wulang, dan Cunca Rami. Tahun depan juga kami akan menata rest area di Desa Siru, Kecamatan Lembor," tutup Augustinus.
"Ada beberapa program kegiatan dilakukan oleh dinas yang bersumber dari APBD baik Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik maupun Dana Alokasi Khusus (DAU)," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Augustinus Rinus di Labuan Bajo, Senin, (20/9).
Dia mengatakan, upaya yang dilakukan yakni penguatan sumber daya manusia berupa pelatihan dan pendampingan.
Pertama, dinas mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelatihan ekonomi kreatif.
Dia menyebut, ada beberapa sub sektor yang menjadi andalan seperti kuliner dan sektor lain yang terus didorong oleh pemerintah.
Berikutnya, dinas memfasilitasi pelatihan homestay berupa pengelolaan homestay. Pelatihan itu akan diikuti pendampingan selama kurang lebih tiga bulan.
Selain itu, pemerintah juga melakukan penataan destinasi di luar Taman Nasional Komodo (TNK).
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat, kunjungan wisatawan ke TNK selama 2019 sebanyak 68 persen.
Angka itu meningkat menjadi 77,23 persen pada tahun 2020.
Baca juga: BPOLBF siapkan aspek 3A dukung KTT G-20 di Labuan Bajo
Oleh karena itu dia berharap penataan tersebut akan meningkatkan kunjungan ke luar destinasi wisata TNK.
Baca juga: BPOLBF: Pemda usul tema pembangunan pariwisata berkelanjutan
"Ini yang mau didorong agar wisatawan mau mengunjungi destinasi di luar TNK. Contohnya Istana Ular, Cunca Wulang, dan Cunca Rami. Tahun depan juga kami akan menata rest area di Desa Siru, Kecamatan Lembor," tutup Augustinus.
