Para WTS akan dipulangkan secara bertahap

id WTS

Para WTS akan dipulangkan secara bertahap

Wanita-wanita penghibur di salah satu sudut Kota Kupang (ANTARA Foto/dok)

"Ini merupakan skenario dari pemerintah dalam menutup seluruh lokalisasi di Kota Kupang yang akan dimulai pada 2019," kata Kepala Felisberto Amaral.
Kupang (AntaraNews NTT) - Para wanita tuna susila (WTS) yang menghuni sejumlah lokalisasi di Kota Kupang akan dipulangkan secara bertahap ke daerah asalnya masing-masing, sebagai langkah awal pemerintah dalam menutup seluruh lokalisasi di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Ini merupakan skenario dari pemerintah dalam menutup seluruh lokalisasi di Kota Kupang yang akan dimulai pada 2019," kata Kepala Dinas Sosial Kota Kupang Felisberto Amaral kepada wartawan di Kupang, Rabu (2/5).

Pemerintah Kota Kupang mencatat sejumlah lokalisasi prostitusi liar di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur ini yang dipandang sangat rawan sebagai penyebar penyakit HIV/AIDS.

Ia mengatakan rencana penutupan lokalisasi prostitusi di Kota Kupang telah dibahas pemerintah kota bersama Kementerian Sosial di Jakarta.

Pemerintah pusat terus mendorong pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar melakukan penertiban terhadap tempat-tempat lokalisasi prostitusi yang tumbuh di daerahnya masing-masing.

Ia mengatakan, pascapenutupan lokalisasi prostitusi akan diikuti dengan pemulangan para penghuninya ke daerah asalnya masing-masing di Pulau Jawa.
. Salah satu sudut hiburan malam di Kota Kupang (ANTARA Foto/dok)

 "Menteri Sosial akan datang ke Kupang pada saat penutupan lokalisasi karena akan ada pemulangan para WTS ke daerah asalnya, dengan anggaran dari APBN.

Selain membiayai pemulangan para WTS ke daerah asalnya, kata dia, pemerintah juga memberikan tambahan biaya jaminan hidup selama enam bulan bagi setiap pekerja seks komersial.

"Kami ingin menghilangkan kesan dalam masyarakat bahwa pemerintah melegalkan berdirinya tempat prostitusi liar itu, sehingga dengan penutupan tersebut maka pandangan tersebut akan hilang dengan sendirinya," kata Amaral.

Ia menambahkan jika masih ditemukan ada tempat tertentu yang dijadikan sebagai lokalisasi prostitusi maka pemerintah daerah punya kewenangan untuk menertibkan.

Rencana penutulan lokalisasi prostitusi tersebut telah dinyatakan oleh Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore saat peringatan HUT ke-22 Kota Kupang pada Rabu (25/4), pekan lalu.

Penutupan lokalisasi prostitusi itu sebagai upaya pemerintah dalam meminimalisir meluasnya penyakit HIV/AIDS yang terus menimpa warga di ibu kota Probinsi NTT itu.
. Wanita-wanita penghibur di sudut karoke