Pemerintah diminta waspadai pencemaran ecoli

id Yucun

Pemerintah diminta waspadai pencemaran ecoli

Ketua Komisi II DPRD NTT dari F-PKB Yucundianus Lepa

"Ada indikasi kondisi air tanah di Kota Kupang dan daerah Pulau Timor itu terkontaminasi bakteri ecoli, ini masalah serius," kata Yucundianus Lepa.
Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Komisi II DPRD Nusa Tenggara Timur Yucundianus Lepa meminta pemerintah provinsi setempat agar mewaspadai pencemaran bakteri escherichia coli (ecoli) terhadap air tanah di wilayah Pulau Timor.

"Ada indikasi kondisi air tanah di Kota Kupang dan daerah Pulau Timor itu terkontaminasi bakteri ecoli, ini masalah serius," kata Yucundianus Lepa dalam rapat paripurna DPRD NTT bersama pemprov setempat di Kupang, Jumat (11/5).

Anggota dewan dari Fraksi PKB itu meminta pemerintah provinsi agar bergerak cepat mendeteksi indikasi pencemaran bakteri ecoli pada air tanah sehingga segera ditangani. "Ini persoalan serius, karena baktreri tersebut hidup di dalam usus manusia dan hewan," katanya.

Semakin banyak hajat atau kotoran yang dibuang memudahkan bakteri ecoli mencemari sumber air tahan mengingat sifat tanah di Pulau Timor dengan tingkat porositas tinggi, katanya.

"Sementara sumber air yang diminum umumnya masyarakat kita bersumber dari air-air tanah yang ada, tanpa dikelola lebih lanjut," katanya.
Baca juga: Deteksi Dini Wabah Penyakit di Kota Kupang
Untuk itu, Yucundianus Lepa meminta perhatian serius dari pemerintah daerah meskipun indikasi pencemaran itu belum sampai pada wabah yang serius.

"Memang ini masih indikasi tapi segera diperiksa, karena paling tidak kita melihat proses pemeliharaan ternak, pembuangan hajat dan sebagainya itu perlu diperhatikan," katanya.

Ia menyarankan, pemerintah daerah bekerjasama dengan perguruan tinggi setempat untuk memeriksa kandungan air tanah yang ada di Pulau Timor.

Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT Gabriel Beri Bena mengemukakan bahwa indikasi pencemaran bakteri ecoli itu merupakan persoalan serius.

"Banyak penelitian yang menunjukkan sebaran bakteri ecoli dan salmonella sudah sampai ke produk-produk makanan, hanya saja tidak diungkapkan karena pertimbangan berbagai gejolak yang bisa muncul," kata politisi dari F-Gerindra itu.

Ia mengatakan, tanaman sayur-sayuran yang disiram dengan air tanah juga bisa saja tercemar bakteri ecoli yang kemudian dikonsumsi masyarakat.

"Karena itu ini menjadi catatan penting untuk diperhatikan pemerintah daerah agar bergerak cepat mendeteksi dan mencegahnya, karena ini menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat luas," katanya.